Obrolan Menyakitkan J & Lily

4.8K 590 12
                                    

"Hemmm, wanginya bayi mommy ini," kata Jennie sambil menduselkan wajahnya di lipatan leher putrinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hemmm, wanginya bayi mommy ini," kata Jennie sambil menduselkan wajahnya di lipatan leher putrinya.

"Hahah, geli mommy," kata Lily berusaha menjauhkan tubuhnya dari jangkauan mommynya.

"Mommy akan menghisap darah baby. Mommy adalah drakula," ujar Jennie terus menghirup aroma tubuh putrinya yang baru bangun tidur. Aroma khas bangun tidur dari Lily seperti sudah menjadi candu untuk diri Jennie.

"Ha-ha-ha-h, cudah myy. Baby lelah," kata Lily dengan napas tersengal-sengal. Seketika Jennie langsung menghentikan aktivitasnya, setelah mendengar perkataan dan napas putrinya.

Jennie langsung mendudukkan diri dan membawa masuk tubuh putrinya ke dalam dekapannya. Rasa khawatir terlihat jelas di wajah dan nada suara Jennie, saat mendengar napas tersengal-sengal dari putrinya.

"Sayang, miane. Baby okay?" tanya Jennie sambil mengelus dada putrinya dengan lembut.

Lily belum menanggapi ucapan mommynya karena masih menormalkan napasnya. Jennie buru-buru mengambil gelas yang berisi air di samping kasur kamar hotel untuk di berikan pada putrinya.

"Di minum dulu, sayang. Perlahan, ne," kata Jennie.

Lily mengikuti apa yang di katakan mommynya.

Glek, glek, glek...

"Hah, cudah myy," kata Lily menyudahi kegiatan minumnya dengan napas mulai sedikit demi sedikit mulai kembali normal.

Jennie meletakkan gelas itu di tempat semula dan menatap wajah putrinya dengan penyesalan. Lily yang mengerti akan arti tatapan mommynya, perlahan tangan mungil balita perempuan itu mengusap pipi mommynya.

"Baby otay mommy," kata Lily dengan senyum manis di wajahnya.

"Mommy, miane sayang. Mommy hampir membuat baby celaka," sesal Jennie pada Putrinya dengan menikmati elusan lembut di pipinya.

"Aniyo, mommy cedang cocplay dadi dlatula. Mommy tidat calah, baby cada yang lemah. Miane mommy," sekarang Lily menjadi sendu. (Aniyo, mommy sedang cosplay jadi drakula. Mommy tidak salah, baby saja yang lemah. Miane mommy).

Jennie mengernyitkan dahi mendengar penuturan putrinya. Jennie memperbaiki posisi dia dan putrinya yang saat ini dalam posisi sedang berhadap-hadapan.

"Kenapa berbicara seperti itu, sayang?" tanya Jennie dengan lembut sembari mengelus pipi putrinya yang mulai perlahan berisi.

Lily menatap ke dalam mata mommynya dengan tatapan sendu, "talena baby penyatitan. Baby tidat bica cepelti anat-anat lainnya. Miane mommy," lirih balita itu dengan mata yang berkaca-kaca. (Karena baby penyakitan. Baby tidak bisa seperti anak-anak lainnya. Miane mommy).

Deg

Seketika jantung Jennie terasa sakit, seolah-olah sedang di timpa batu yang sangat besar. Dari mana putrinya tahu soal ini. Jennie tidak tahan dengan tatapan sendu, mata berkaca-kaca dan perkataan lirih dari putrinya; Jennie langsung membawa masuk tubuh putrinya ke dalam dekapannya.

MOMMY LOVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang