Ad Astra Per Aspera 17/3

223 29 11
                                    

"Mr. Adulkittiporn, saat ini tahun 2016, malam saat Anda dan kakak Anda mengalami kecelakaan. Anda menyaksikan segala yang terjadi malam itu."

Dokter Lucky mengangguk ke arah Dokter Leo, dan rekannya itu langsung memutar kembali rekaman dari kamera dashboard mobil Off tujuh tahun lalu.

"Anda ada di sana, Sir. Anda tidak melewatkan satu detail apa pun juga."

Gun menyaksikan dengan gelisah Off yang tertidur pada sofa santai milik Dokter Leo, tetapi meski kekasihnya itu tertidur, Gun bisa melihat kegelisahan yang nyata pada Off.

Off bergerak tidak nyaman, berkeringat, tangannya mencengkram kuat sofa berbahan kulit itu sampai berbekas karena jari.

Raga Off ada di sofa itu, tetapi jiwanya berjalan jauh, kembali ke tujuh tahun lalu, dia duduk di kursi penumpang, melihat dirinya sendiri menyetir di kursi kemudi. Melihatnya berselisih paham dengan Am, kejar-kejaran di jalanan, sampai saat kakaknya berbicara perihal rem mobil yang blong.

Off melihat dirinya ragu, tetapi dia juga melihat dirinya tertekan, dan pada akhirnya memutuskan untuk menuruti kehendak kakaknya.

"Tidak! Jangan!" Off tahu dirinya dibohongi, dia ingin memperingatkan dirinya sendiri. "Dia berbohong! Dia berbohong!"

Dirinya keras kepala, dia mengambil resiko kehilangan nyawanya sendiri, menabrakkan mobilnya untuk menahan mobil sang kakak, dan terlalu terlambat saat menyadari dia tertipu.

Selanjutnya, Off melihat Am membentur keras mobilnya, dan berhasil membuatnya terlempar.

Gun menutup telinganya mendengar suara benturan mobil dan juga aspal dari rekaman itu. Sementara Off kian gelisah, keringatnya kian banyak, dan cengkramannya kian kuat.

Off berdiri di tepi jalan menyaksikan dirinya sendiri meregang nyawa, tetapi kemudian,

"Kurasa ini bagian yang seratus persen dia lupakan," kata Dokter Leo.

Off melihat sebuah sedan yang bergerak dari arah berlawanan bagai banteng mengamuk dalam hitungan menit menabrak keras mobil Am hingga terpental dan terguling.

"Kakak!"

Gun melihat nafas Off seperti tercekat karena perutnya mengempis ke dalam untuk beberapa saat.

Off terpaku, berdiri dengan sekujur tubuh gemetar melihat betapa hancur mobil kakaknya yang tertabrak, dan sedan yang menabraknya juga sudah tidak berbentuk. Lalu perlahan-lahan muncul asap di sana.

Suara-suara crash itu tidak hanya datang dari mobil Off dan Am, suara-suara yang selama ini begitu mempengaruhi isi kepala Off datang dari mobil lain yang terlibat kecelakaan mereka malam itu.

Am menabraknya, dan dia tertabrak mobil lain.

"Anda sudah melihat semuanya, Sir? Saat suara-suara crash berhenti, saya ingin Anda maju lima bulan setelahnya, saat ini Anda sedang bersama dengan Mild, malam saat Anda memutuskan hubungan dengannya." Dokter Leo menghentikan rekaman kamera dashboard setelah Dokter Lucky mengarahkan Off ke peristiwa lain.

Gun merasakan jantungnya berdebar kencang menyaksikan bagaimana alam bawah sadar Off dikendalikan oleh suara Dokter Lucky.

"Kenapa Mild membunuh bayi itu?" Mereka semua melihat Off menangis. "Aku ingin membesarkan bayi kakakku dan menjaganya... Mild menggagalkan semuanya! Kenapa dia melakukan itu kepadaku?!"

Off melihat dirinya tidak mengatakan itu kepada Mild, dia hanya melihat dirinya menyeret perempuan itu tanpa belas kasihan.

"Bayi itu tidak bersalah! Bayi itu... maafkan aku, Am, maafkan aku."

The Love of A Heartless ManWhere stories live. Discover now