The Love of A Heartless Man 20/2

211 21 1
                                    

"Jangan berbicara padaku pokoknya!"

Rasa-rasanya hentakan kaki Gun dapat merobohkan setiap anak tangga yang dilaluinya untuk mencapai lantai dua rumah mereka.

"Love, bicarakanlah masalah ini denganku."

"Tidak mau! Pergi bicara saja dengan Miss Brooke."

Off adalah air, Gun adalah api, seperti itu gambaran mereka kalau tengah berkonflik.

Gun mendorong pintu kamar dengan kesal, naik ke ranjang, dan segera masuk ke dalam selimut, gaya andalannya kalau sedang bertengkar. Gaya andalan Off adalah duduk di tepi ranjang, membujuk dengan mengajak berbicara, meski hanya dengan punggung Gun saja.

"Precious..."

Gun mengubah posisinya dengan marah, tidur telentang, kemudian menarik selimut untuk menutupi wajahnya. "Panggil saja si Miss Brooke itu!" Suaranya teredam selimut, tetapi masih terdengar.

Off berusaha untuk tidak berhasil tersenyum. Katakan ia aneh, tetapi setiap bertengkar dengan Gun, dirinya sulit untuk serius karena kesayangannya itu entah bagaimana sangat menggemaskan ketika marah-marah.

"Baiklah, aku akan memanggilnya."

"Off!" Gun menyingkap selimut, menatap dengan api amarah. "Kau seharusnya membujuk aku!"

Off tersenyum setenang mungkin. "Itu yang sedang aku lakukan sekarang, Brain. Maukah kau berbicara denganku?"

Gun menggeleng, menutup kembali wajahnya. "Tidak mau," ketusnya.

"Apa kiranya yang bisa aku lakukan agar kau mau berbicara denganku? Aku sungguh kebingungan sekarang, ada apa dengan Miss Brooke?"

Selimut itu diturunkan lagi. "Kau sungguh tidak mengerti?"

Off menggeleng. "Karena itulah aku bertanya."

Gun bangun, duduk bersandar, berpangku tangan. "Miss Brooke itu suka padamu, tahu!"

"Nonsense."

Gun berdecak. "Nonsense katamu? Jelaskan mengapa perempuan itu masih di sini padahal para pendaki lain yang datang bersamanya waktu itu sudah pulang."

Off mengernyit. "Dia bilang ingin solo hiking."

"Solo hiking konon... adakah dirinya melakukan itu?" tanya Gun. "Segala yang dia lakukan adalah berada di penginapan, dan tidak ke mana-mana lagi, sembari terus menanyakan tentangmu kepada para pegawai kita."

Gun tadinya tidak ingin membahas soal Miss Brooke, seorang perempuan yang katanya berasal dari Cekoslowakia, datang bersama para tim pendaki yang ingin mendaki melalui jalur Laguna Torre. Tadinya semua baik-baik saja, mereka adalah tamu di penginapan milik OffGun, tetapi perempuan berambut blonde yang Gun tahu bukan warna asli itu mencurigakan.

Dia belum pulang padahal teman-temannya sudah pulang, alasannya ingin mendaki sendiri. Bukannya mendaki, yang dia lakukan hanyalah berkeliaran di penginapan, dan terus menanyakan perihal Off, sampai-sampai pegawai penginapan menanyakan kepada Gun apakah Miss Brooke itu kenalan mereka.

"Mungkin dia mencari waktu yang tepat, Hope."

Gun berdecak kesal. "Mencari waktu yang tepat untuk akhirnya menggodamu terang-terangan!" kesalnya.

"Kau tidak boleh berprasangka buruk, Precious."

"Jangan ajari aku kebajikan sekarang!" geram Gun, dia tidak dalam suasana hati baik saat ini. "Sebaliknya dirimu, Mr. Mockingbird, cobalah untuk tidak menilai semua orang itu baik. Buka matamu lebar-lebar."

The Love of A Heartless ManWhere stories live. Discover now