Chapter-55

9.5K 528 15
                                    

Vote dulu sebelum baca🌟🌟

Happy reading😊

Sebelah tangan Bisma merangkul bahu Hanna di sampingnya sedangkan satu lagi menarik koper mereka.
Hanna masih memanyunkan bibirnya kesal karena Bisma lebih membela Ilham daripada dirinya.

Bisma menunduk untuk mencium pipi Hanna.
"ya!" Hanna memukul perut Bisma.
Bisma tertawa kecil "jam berapa sayang?"
Hanna melihat ponselnya "9.30"
"masih setengah jam lagi kita take off. mau cari makan dulu?"

Hanna menggeleng "kita cari tempat duduk saja. di sana" Hanna melepaskan rangkulan Bisma dan berlari kecil menuju kursi terdekat dengan sesekali menoleh pada Bisma.
Bisma tersenyum saja dan masih berjalan santai.

brukk
Karena kurang berhati-hati, Hanna menubruk seorang anak yang juga sedikit berlari.
Bisma menggeleng pelan melihatnya dan menghampiri Hanna yang sedang membantu gadis kecil itu berdiri.

"maafkan bibi ya, kamu baik-baik saja?"
Gadis itu mengangguk.

"Hanna"
Hanna mendongak, menatap sepasang suami istri yang kini berdiri di belakang gadis yang ia tabrak tadi.
Hanna ingat, gadis ini adalah putri Reza dan Vega.

"ma.."

Hanna berdiri dengan bantuan Bisma yang sudah siaga di belakangnya. Tatapannya tak teralihkan dari keluarga kecil di hadapannya.
Bisma membalik paksa tubuh Hanna yang nyaris kaku di tempat.
Hanna mengikuti langkah Bisma yang menuntunnya agar segera pergi. Tulangnya serasa dirontoki saat itu juga.

"Hanna, tunggu" suara Vega kembali memaku kaki Hanna pada lantai.

"sayang, ayo" ucap Bisma dengan sangat lembut.
Hanna menyentuh punggung tangan Bisma yang menggenggam lengannya. Berharap mendapat kekuatan lebih dari sana. Wanita itu menoleh menatap suaminya. Ekspresinya sulit diartikan.
Hanna perlahan membalik tubuhnya dan menatap Vega tepat di matanya.

"Hanna, maafkan aku"
Hanna mendongak, menghalangi air matanya yang nyaris terjatuh karena melihat Vega sudah berlinang air mata. Hanna masih sangat menyayangi wanita hamil itu di atas rasa kecewanya.

Bisma berbisik padanya "kau mendengarku? balik tubuhmu sekarang juga Hanna" tegasnya.

"Hanna, kumohon. Bisakah kita bicara sebentar? Aku selalu dihantui rasa bersalah ini selama bertahun-tahun Hanna. tolong maafkan aku dan aku akan pergi dari hidupmu selamanya"

"Hanna, ayo" Bisma kembali membalik tubuh Hanna agar pergi.
Kali ini langkah Hanna serasa tak ada ragu mengikuti Bisma.

Belum sampai 5 meter dari sana, Hanna mendengar suara rintihan Vega.

"Vega"
"mama!"
Hanna menahan diri agar tak berbalik.

"Vega, kamu akan melahirkan?" suara Reza terdengar begitu panik "sayang, pegang baju papa dan jangan sampai lepas. kita bawa mama ke rumah sakit"
Reza takut putrinya hilang di kerumunan saat ia menggendong Vega nanti.

"Za, sakit"
"ma.."

Hanna segera membalik tubuhnya dan berlari meraih tubuh putri kecil Reza ke dalam gendongannya.

Reza dan Vega menatap Hanna terkejut.
"apa yang kamu lihat!?" sungut Hanna pada Reza "cepat bawa Vega ke rumah sakit. aku akan mengikuti kalian dari belakang"

Semua orang yang melihat mereka tadi sangat terkejut dan tak bisa menyembunyikan rasa harunya dengan ulah Hanna yang beberapa waktu lalu seperti tak ingin mengenal Reza dan keluarganya.
Terlebih Vega, tangis harunya pecah bercampur dengan rasa sakit yang sedang ia alami.
Reza mengangguk kemudian membawa istrinya dari sana.

HURT (Sudah Terbit)✔Where stories live. Discover now