Chapter-75

9.6K 520 85
                                    

Happy reading😊

"Kita cari makan dulu atau ingin langsung cari hotel?" tanya Bisma sembari mencari taksi di depan bandara.

Bisma menoleh ketika tak mendapat jawaban apa pun dari Hanna.
Bisma menghentikan langkahnya dan otomatis Hanna ikut berhenti. "Sayang, kamu kenapa? Wajahmu sangat pucat." Bisma menangkup wajah Hanna yang tadi menunduk.

"Mual," jawab Hanna pelan.
"Jet lag?" tanya Bisma sedikit terkejut. Ia tak tahu jika Hanna sedari tadi mabuk pesawat.

Hanna mendongak cepat menatap Bisma dan jarak mereka sekarang sangat dekat.
Hanna meneliti ekspresi Bisma yang terlihat sangat khawatir. Bisma sama sekali tak menaruh curiga pada kehamilannya.

Hanna mengangguk pelan. "Jet lag."

"Ya ampun, kita ke apotek dulu untuk membeli obat, hm?" Bisma menghentikan sebuah taksi dan membawa Hanna masuk.

"Tidak perlu obat, aku hanya butuh air putih." Hanna mengusap perutnya yang terasa diaduk tak karuan.

Bisma ikut mengusap perut Hanna dan refleks Hanna menarik perutnya agar Bisma tak tahu jika sekarang perutnya sedikit membuncit.
Hanna sampai menahan napasnya karena usia kehamilan tiga bulan sangat terasa perubahannya pada perut.

Hanna lalu menyingkirkan tangan Bisma saat ia sudah tak kuat menahan napas.

Bagian selanjutnya ada di dreame dengan nama akun kiranovini

HURT (Sudah Terbit)✔Where stories live. Discover now