Chapter-72

9.8K 481 61
                                    

Turut berduka untuk musibah yang baru saja menimpa saudara-saudara kita. Kita doa kan yang terbaik untuk mereka dan mendapatkan ketabahan. Aamiin...

Ada yang orang Banten kah?

Keep strong😊😊

Dan semoga chapter ini menghibur 😄

Happy reading😊😊

Rafael dan Hanna kini siap berangkat ke Bandara. Hanna sudah berpikir matang tentang ini dan ini keputusannya.
Hanna akan kembali ke Australia.

Ilham dan Rahma akan mengantar mereka ke bandara.
Hanna melarang Ayahnya ikut mengantar karena ia mungkin akan menangis nanti saat berpamitan.
Sekarang saja Hanna ingin menangis saat memeluk Ayahnya sebelum berangkat.

"jaga diri. lebih sering hubungi Ayah" Pesan Hendra mengusap kepala Hanna yang belum mau melepaskan pelukannya.

"Ayah juga jangan terlalu keras bekerja, istirahat yang cukup dan check up teratur"
Hendra mengangguk kemudian melepaskan pelukan mereka.

Hanna tersenyum kecil pada Ayahnya kemudian beralih memeluk Nadine "Hanna titip Ayah Ma, Mama juga baik-baik di sini. Hanna pasti akan merindukan mama"
"kamu juga baik-baik di sana sayang, jika nanti kamu akan melahirkan mama akan ke sana dan tinggal denganmu biar ada yang membimbingmu mengurusi cucu mama nanti"

Hanna mengeratkan pelukannya pada Nadine, merasa menyesal saat dulu ia sempat menghindari Nadine. Bahkan membencinya.

Calista ikut memeluk Hanna, wanita itu masih menangis karena baru tadi ia tahu bahwa Hanna hamil anak Bisma.
Calista sangat menyesal karena Hanna harus mengurus anaknya nanti tanpa Ayah biologisnya.

Tapi membuat Hanna berpisah dari pria brengsek seperti Bisma takkan membuatnya menyesal. Bisma memang brengsek, Calista tahu itu. Dulu Calista merelakan kesuciannya pada Bisma karena frustrasi dengan Rangga. Ia bahkan dulu seperti sudah tak punya harapan bertemu Rangga.
Apalagi orang tua Bisma yang tak merestui hubungan mereka membuat Calista muak dan bersumpah akan menikah dengan Bisma apa pun caranya.

Tapi kini, membuat Hanna sempat mengenal Bisma bahkan harus menikah dengannya membuat Calista merasa sangat bersalah.

"aku menyayangimu Hanna" bisik Calista terisak.

Hanna merenggangkan pelukan mereka lalu dengan lembut mengusap air mata Calista "jangan menyesali apa pun. Kita sekarang baik-baik saja. Aku bahagia dengan keputusanku Ca, jadi kamu juga harus bahagia bersama Rangga. Dia pria baik, percaya padaku"

Calista mengangguk cepat "aku juga akan bahagia Hanna. Mari lupakan Bisma dari hidup kita" Calista kembali memeluk Hanna, membuat semua orang di sana terharu melihatnya.
*
*
*
"anda baik-baik saja?" tanya Monica yang melihat Bisma selalu murung sepanjang perjalanan ke bandara.

Bisma menoleh sekilas dan menggeleng pelan "tentu saja tidak, aku sangat merindukan Hanna"

Monica tadi menjemput Bisma dengan taksi atas perintahnya. Bisma seperti kehilangan semua semangatnya setelah melihat Hanna dan Rafael tadi. Ia malas melakukan apa pun hingga Monica yang mengurus semuanya "anda belum menemui Bu Hanna lagi setelah hari itu?"

"aku hari ini melihatnya" Bisma tersenyum kecut "dia sudah bahagia dengan pria lain"

"secepat itu!?" tanya Monica terkejut hingga Bisma menatapnya aneh "ah maafkan saya Pak. saya hanya tidak menyangka"

"jika kamu ada di posisiku, apa yang akan kamu lakukan?"
"maaf Pak, jika anda sudah tahu kebenarannya tentang bayi Bu Calista kenapa anda tidak mencoba memperbaiki hubungan anda dengan Bu Hanna? Mungkin pria itu hanya temannya. Saya lihat Bu Hanna tipe wanita setia. Mendengar dia bersama pria lain secepat ini rasanya saya sulit dipercaya"

"pria itu mampu membahagiakan Hanna, jadi bukan hal sulit untuk Hanna bisa mencintainya dengan cepat"

"maaf Pak, apa anda tidak terlalu terburu menyimpulkan semuanya? Bu Hanna terlihat sangat mencintai anda-
"dan aku juga sangat mencintai istriku, lalu menurutmu kenapa aku dan Hanna sekarang menjadi seperti ini?"

Monica terdiam mendengar pertanyaan Bisma. Ingin sekali wanita itu berteriak pada Bisma karena dia egois dan bodoh hingga menyiakan wanita sebaik Hanna untuk Calista. Bisma yang secara terang-terangan membuang Hanna untuk Calista dan sekarang Bisma masih bertanya? Monica jadi gemas sendiri dengan tingkah bosnya itu "anda sudah makan siang?"

"Entah mengapa aku sama sekali tak merasakan lapar. Kau benar-benar tak membawa suamimu?"

"Dia juga sedang ada perjalanan bisnis pak" ujar Monica bohong. Ia tahu kali ini Bisma hanya ingin jauh-jauh dari pekerjaannya dan menghirup udara luar untuk menjernihkan pikirannya, Jadi tak mungkin ia turut mengajak suaminya karena ia juga tak pernah menceritakan kisah cinta atasannya ini.

"suamimu tidak cemburu kita sering pergi berdua?"
"tidak. kami saling percaya. Dia juga sering pergi bersama wanita lain. Clientnya bukan hanya pria pak. Jadi... ini biasa. Ketika seseorang diberi kepercayaan, orang itu akan menjaga kepercayaan yang dimilikinya sebaik mungkin. Karena kesempatan kedua tak selalu ada. Sekalinya kepercayaan itu dicacati, pasti sulit untuk membuatnya seperti semula"

"lalu kenapa Hanna terus memberiku kesempatan padahal berulang kali aku menyakitinya? Lebih dari 3x. hampir tak bisa dihitung"
"soal itu... saya juga heran" Monica mengusap tengkuknya "mungkin Ibu Hanna orang yang sangat baik dan pemaaf. Atau... terlalu sering"

"terlalu sering aku menyakitinya begitu?"
"ya... kira-kira begitu. jadi Bu Hanna sudah terbiasa"
"kenapa kau jujur sekali" dengus Bisma sedikit tak terima "membuatku tak pernah ingin memecatmu"

"maaf pak"
"lupakan saja. ini bukan salahmu kenapa kau minta maaf? kau merasa bersalah?"
Monica menggeleng pelan "saya minta maaf karena anda atasan saya"

"lihatlah dirimu! kau kurang ajar sekali. Bisakah sedikit saja berbasa-basi dan mengiyakan saja?"
"anda tahu saya pak"

"itulah kenapa aku mempertahankanmu walau mulutmu sering sekali kurang ajar padaku" Bisma keluar dari taksi saat taksi sudah berhenti di depan bandara dengan bantingan keras.
Monica ikut mendengus keras "sialan, kalau saja aku jadi Bu Hanna mungkin aku akan menamparnya berulang kali dan memakinya habis-habisan. Sayang sekali aku bukan Bu Hanna" geram Monica sebal.

"apa aku juga yang akan membayar taksinya?" ucap Monica tak percaya melihat Bisma sudah masuk ke bandara "aku akan masukkan ini ke dalam anggaran perjalanan bisnis juga"

Bagian lengkap ada di dreame

Bisma boleh bahagia tanpa Hanna??

Siap untuk drama selanjutnya??

Dan Pre Order novel Hurt akan ditutup hari ini jam 9 malam ya 😄
terima kasih untuk semuanya yang udah ikutan Pre Order.

Karena yang order lebih dari 50 buku sebelum tanggal 23, jeng jeng... Kabar baiknya untuk yang udah order, bukunya udah dikirim Sabtu kemarin😆

Dan yang order hari ini akan tetap dikirim Senin ya😉

Terima kasih, terima kasih, terima kasih banyak untuk kalian semua😍😍😍

Komentar tembus 200 bakal bonus 1 chapter lagi. Kalau tembus 300 malam ini bakal tambah Psychopath juga😂😊

Mau ikut mejeng di sini biar kita tambah kenal 😂😂 btw novelnya emang tebal banget 🙈

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mau ikut mejeng di sini biar kita tambah kenal 😂😂 btw novelnya emang tebal banget 🙈

HURT (Sudah Terbit)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang