Chapter 2 ||TDIMCB||

29.9K 1.2K 24
                                    

Semenjak kejadian kecelakaan kecil tadi, stacy selalu menangis tanpa berhenti terus berjalan ke tempat bekerjanya dengan perasaan takut dan khawatir. Ia merasa jika hari ini akan menjadi akhir bekerja di toko kue pak charles. Bagaimana tidak? Lihat saja semua kue sudah hancur, ia bahkan tidak membawa uang sedikitpun yang telah dilempar pria itu sebagai ganti rugi semua kue ini. Stacy sangat benci dengan kehidupannya yang selalu sial, jika ia sampai dipecat dimana dia akan mendapatkan duit untuk kebutuhan hidupnya. Saat sampai ditoko ia melihat pak charles dari balik kaca tanpa senyumnya menunggu di kursi pelanggan, tangan yang bergemetar ia pun akhirnya membuka knop pintu toko.

" Apa yang kau lakukan stacy!!!". Teriaknya tegas sambil melempar vas bunga membuat Stacy tersentak kaget.

" A-kuu...aku..hiks hiks aku di-tabrak pak." Berkata dengan sesenggukan yang terdengar dengan jelas.

"Apa maksudmu hahhh?! Apa kau tau karena kecerobohan yang telah kau buat membuat toko ini mengalami kerugian stacyy!! Kau tau ituu!" Teriak pak Charles tanpa memikirkan perasaan Stacy sedikitpun.

" Maaf pak saya tidak sengaja... Hikss..hiks" permintaan maaf yang dilakukan stacy membuat bossnya itu kesal sendiri

" Maaf!! Maaf!! MAAF yang selalu kau katakan! Apa permintaan maafmu itu bisa mengganti semua kerugian kue ini hah?!" Celetuk pak Charles membuat bahu stacy semakin bergetar dalam tangisnya.

"Saya janji tidak akan mengulangi kesalahan ini lagi pak." Dengan tangisnya yang mulai reda.

"Tidak usah berjanji apapun, karena kamu sekarang saya pecat!! Cihhh! pegawai tidak berguna!!" Seru pak Charles tegas.

"Pak mohon jangan pecat saya..hiks jangan pecat saya ya pak..hiks" Tangis yang mulai reda kini semakin menjadi dengan keluarnya air mata.

" Kau cepat pergi dari sini!!! Sekarang jugaa! Apa kau mau diusir?!" Perintah pak Charles kepada Stacy.

Dan saat itulah Stacy menangis sepanjang jalan, semangat yang selalu ada pada dirinya kini hilang tanpa tersisa. Hidupnya seakan-akan terus dipermainkan oleh takdir, ia hanya memiliki casie disampingnya. Tentu saja casie satu-satunya orang yang bisa mengerti dirinya tidak ada yang lain.

Kemudian ketika sampai di rumah casie, stacy segera menampilkan senyum terbaiknya seperti biasa untuk menghindari segala pertanyaan dari anak jahil itu.

***

Manhattan, New York-US. 9:00 A.M

Hari setelahnya saat bangun di pagi hari, stacy seperti kehilangan senyumnya, tawanya, semangatnya semua itu sekarang hampa rasanya.

"Heyy! kau tidak berangkat kerja hari ini? sekarang sudah jam 9 siang nanti kau akan terlambat stacy." Tanya Casie dengan penasaran

"Tidak! Aku sudah dipecat." Ujar Stacy lalu menyiapkan makanan untuk sarapan.

"Hah? Kau dipecat? Bagaimana bisa? Kesalahan apa yang kau lakukan Stacy? Apa karena kemarin kau telat bekerja?" Tanya Casie dengan rasa bersalah karena tingkah lakunya yang kemarin.

"Tentu saja bukan, aku dipecat karena sudah membuat kerugian besar." Senyum Stacy pucat.

Stacy menceritakan semua kejadian kecelakaan kemarin kepada Casie. Itu semua membuat dirinya teringat dengan pria gila tidak waras yang telah membuatnya jadi dipecat sekarang. Sungguh!! Stacy kesal dengan pria itu, Rasanya ia ingin mematahkan semua tulang-tulang tubuh pria asing itu. Ketika suasana diam beberapa menit dan tiba-tiba Casie mengagetkan Stacy dengan suara cerewetnya. Stacy berpikir lama-lama dirinya bisa mati muda jika terus tinggal bersama wanita jahil ini.

" Stacyyyyyyyyyyyyyyy!!!!!!!!! Aku punya kabar baik untukmu! Anggap saja ini suatu keberuntunganmu hari ini." Senyum cerianya

"Kau ini bisa tidak sihhh!! Tidak usah membuatku kaget sehari saja dengan mulutmu itu!" Kesal Stacy lalu memicingkan matanya

" Ya sorry, aku hanya senang karena kali ini ada lowongan kerja di perusahaan Steve Group yang sangat cocok untuk lulusan sepertimu." Celetuk Casie sangat cepat.

"Lowongan apa? Aku tidak mau kalau jadi pegawai toko lagi!" Penasaran Stacy

"Ya tuhan Stacy kau ini!!! Kali ini berbeda ada lowongan sebagai sekretaris di Steve Group!." Ucapnya bahagia langsung memeluk Stacy sangat kencang hingga tidak bisa bernafas.

"Kau gila ya? Bagaimana lulusan Junior High School sepertiku bisa melamar kerja di perusahaan ternama di amerika!." Heran dengan perkataan Casie. Ya memang dirinya lumayan sedikit suka mempelajari ilmu akuntansi tapi bukan berarti dia bisa menjadi sekretaris disana.

"Kau bisa mencobanya dulu stacy, mungkin kau akan diterima bekerja!." Bujuk Casie sambil memainkan matanya.

"Aku rasa tidak akan diterima!" Ujarnya kesal

"Ayolah. Kau coba dulu, bagaimana kita bisa membayar sewa rumah ini stacy? Cobalah kamu pikir-pikir lagi!" Memelas dengan mata yang berkaca-kaca.

"Oke akan aku coba. Jika aku tidak di terima kau yang harus mencari pekerjaan!!" Balas Stacy dengan nada kesal.

"Baiklah.. baiklah kau ini galak sekali." Senyum yang ditahan.

"Memang kapan lowongan itu akan dibuka?" Sambil meminum segelas air.

Sebenarnya tidak masalah bagi stacy. Jika lowongan itu masih lama dibuka jadi dia tidak perlu terburu-buru menyiapkan semua file persyaratan untuk melamar bekerja sekarang. Tapi casie memang selalu membuatnya naik pitam saat dia mulai mengeluarkan perkataannya.

"Besok." Balas casie santai. Membuat air yang ingin ditelan stacy tiba-tiba disembur semua.

"Casieee!!!!!! Kau bercanda atau apa hah? Kau tau!! Aku belum menyiapkan berkas sedikitpun untuk melamar besok bahkan aku pun belum memilih baju yang cocok." Sungguh kali ini stacy sangat kesal bukan main.

"Kau tenang saja. Aku akan membantumu menyiapkan semuanya." Tawa casie

"Casieee! kau benar benar seperti anak ibliss!!!!!" Tekannya

Casie pun segera beranjak dengan senang untuk mencari baju yang akan dipakai besok oleh stacy. Tetapi berbeda dengan stacy menunjukkan wajah cemberutnya sedang mengetik sebuah CV di laptopnya.

"Stacy kau pasti akan terlihat sexy jika memakai baju ini. Kau lihat lah sebentar kesini, cepat!" Ucapnya memegang sebuah baju putih dan rok hitam.

"Aku ini ingin melamar kerja bukannya menjadi jalang di sebuah club bodohh!!" Sela Stacy sambil memutarkan bola matanya.

"Whatever!! Yang penting kau harus memakai baju ini besok!" Perintah Casie.

"Aku tidak mau. Kita bisa memilih baju yang lain." Ujarnya tak mau kalah.

"Kau harus mau! Lagi juga aku tidak mempunyai baju lagi yang cocok untuk melamar kerja. Mungkin saja atasanmu nanti akan tertarik denganmu! Kau pasti akan cantik dan sexy pakai baju ini." Ucapnya tegas dilanjut dengan tawa yang keras.

"Dan kau juga jangan lupa pakai saja high heels hitamku di lemari." Pergi Casie ke kamar mandi dengan senyumnya membuat Stacy ingin memaki anak itu dan memukulinya.

Stacy memikirkan nasibnya besok membuat dirinya meneteskan air mata, bagaimana jika ia tidak diterima. Apa yang akan terjadi dengan Casie dan dirinya, kemana ia harus mencari uang untuk hidup di dunia yang kejam ini. Tanpa terasa akhirnya Stacy terlelap dalam tidurnya.

******

NEXT?

KLIK TOMBOL BINTANG DIBAWAH GUYS😘

MAKSA? ENGGA KOK WKWK CUMAN NGASIH TAU AJA...

FOLLOW AKUN AKU JUGA YA..BIAR KALIAN BISA TAU SETIAP CERITA INI UPDATE HEHE

SEE YOU READERS😍😍😍

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Where stories live. Discover now