Chapter 37||TDIMCB||

11.8K 387 26
                                    

Sorry gais aku absen beberapa hari kemarin di wattpad. Sebenernya waktu itu aku mau UP tapi pas liat votenya masih dibawah 30, rasanya aku jadi males deh.

Maap ya yang udah nungguin cerita ini hehehhe aku ga bermaksud php in kalian kok😁😁

Dan kali ini aku mau tantang kalian di chapter ini votenya jadi 50. Kira kira sanggup ga ya gais?🤣🤣

Jadi vote bintangnya ya jangan lupa dan comentnya okey⭐✅✅✅

Karena kemarin aku absen beberapa hari, jadi aku nambahin part ini biar agak panjang😂🤣2611 kata ya gais, lumayan kan tuh heheh

Happy reading guys!!

***
Klek!!
Pintu terbuka memperlihatkan Sean yang berdiri dengan wajah panik. Hingga tatapan Stacy dan Sean saling bertemu. Lalu..

"Eve..." Sapa Sean.

Stacy tercekat dan hanya bisa memaksakan senyum palsunya menatap wajah Sean. Ia justru menghiraukan sapaan Sean dan mencoba melangkahkan kakinya melewati Sean yang tak henti-hentinya menatap dirinya. Namun langkahnya dihentikan oleh Sean. Lantas itu membuat Stacy mendongak menatap mata coklat pria yang saat ini tengah berdiri di hadapannya.

"Apa kau baik-baik saja di dalam??" Tanya Sean memegang kedua rahang Stacy.

"Kenapa kau lama sekali membuka pintunya??" Tanyanya lagi, sedetik kemudian Sean menurunkan tangannya dari rahang Stacy. Sukses membuat Stacy tak berkedip karena tak tahu harus menjawab apa dari setiap pertanyaan Sean.

Stacy belum menjawabnya. Otaknya sedang berpikir keras mencari alasan agar Sean tidak mencurigainya. Sedangkan Alex menatap Stacy dengan memicingkan matanya.

"Ehm.. A-aku mandi Sean, jadi tidak mungkin aku keluar sebelum menyelesaikan nya bukan?" Jelas Stacy meyakinkan Sean dengan kebohongannya. Mandi? Oh ayolah Stacy, itu bukan alasan yang tepat. Sungguh terkutuk mulutnya yang mengatakan itu, apalagi keringat saja sudah mengalir dari pelipisnya akibat aktivitas panas tadi bersama Alex. Apa itu bisa dikatakan orang yang baru selesai mandi?

Tentu saja Sean bukan pria bodoh yang bisa dibohongi dengan alasan seperti itu. Alisnya yang bertautan sudah cukup mengartikan jika kini Sean tengah mencurigainya. Dan tiba-tiba...

Plunk!!
Sean tersentak kaget begitu mendengar suara benda terjatuh di dalam kamar mandi. Ia sekilas mengalihkan pandangannya ke arah belakang Stacy . Sementara Stacy dengan tangannya yang bergetar karena tak sanggup menahan rasa paniknya. Sungguh. Alex benar-benar membuat dirinya dalam bahaya!! Sebenarnya apa yang dilakukan pria brengsek itu di dalam?! Apa Alex sengaja agar Sean mencurigainya? Oh tuhan. Jika itu benar, rasanya Stacy sangat ingin memaki Alex dengan segala sumpah serapahnya. Sekalipun Alex tidak sengaja melakukan itu. Tapi tetap saja!! Pria itu telah membuatnya dalam masalah.

"Suara apa itu?? Apa ada orang lain di dalam?" Sean bertanya dengan kening yang mengerut. Lantas itu membuat nafas Stacy tercekat, ia menelan salivanya dengan mata yang terus menatap Sean.

"O-orang lain? Mana mungkin ada orang lain di kamarku selain aku. Sudahlah Sean.. bukankah kau mengajakku pergi hari ini? Kau tunggu saja aku di luar, aku akan mengganti pakaian." Jawab Stacy gugup dengan senyum tipis yang dibuatnya.

Hati Stacy semakin gelisah saat melihat tatapan tidak percaya Sean. Damn!! Senyum tipis Stacy memudar begitu Sean melangkah masuk ke dalam. Reflek, Stacy menahan lengan Sean untuk mencegahnya masuk. Tetapi Sean yang merasa dihalangi oleh Stacy kecurigaannya justru semakin bertambah.

"Sean.. kau mau apa?" Stacy berbicara dengan wajahnya menegang panik.

"Aku ingin melihatnya." Ucap Sean dengan ekspresi tidak terbacanya.

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang