Chapter 39 ||TDIMCB||

9.5K 404 86
                                    

Huhuhu chapter ini terdiri dari 2891 kata gais..

Kenapa aku lama banget up ceritanya? Itu karena kalian yang tidak mengapresiasi cerita aku ini, padahal aku selalu nungguin vote part kemarin jadi 50. Tapi apa? Berubah 40 vote aja butuh berapa hari😭 aku sedih guys liatnya😣tapi gpp aku akan tetep lanjut cerita ini sampai end, okey👌👌

Jangan lupa klik bintang dibawah ini guys⭐✅ dan jangan lupa subscribe ya, eh salah follow akun wattpad aku maksudnya🤣🤣🤣 kenapa jadi subscribe kaya yutub aja😂

***
Happy reading guys!!
***

"Sean.. A-aku" gumam Stacy

Namun berbeda dengan Sean yang saat ini menunjukkan wajah dinginnya. Terlebih mata coklatnya yang tak lepas memandang Stacy dengan perasaan kecewa. Sukses itu membuat Stacy tidak bisa berkata apapun. Bahkan untuk memanggil nama pria itu saja, lidahnya terasa sangat kaku.

Sementara Alex yang masih terselimuti amarah. Keningnya berkerut bingung saat mendengar gumaman Stacy memanggil nama seseorang. Ia langsung membalikkan tubuhnya. Damn!! Seketika wajahnya berubah menjadi datar ketika terlihat dua sosok berpasangan yang sangat dikenalnya tengah saling menatap dengan sorot mata yang berbeda.

Tapi hal itu tak berlangsung lama, Alex membuyarkan tatapannya saat Secepat kilat Sean menarik kasar tangan kanan Stacy untuk keluar dari tempat itu. Tentu saja Alex yang melihat Sean begitu kasarnya dengan Stacy, ia tidak bisa tinggal diam. Tangannya terkepal kuat. Sedetik selanjutnya, Ia meraih tangan kiri Stacy dan menahannya. Sukses itu membuat Sean menoleh ke belakang. Shit!! Sean menggeram saat mendapati pria brengsek itu tengah memegang tangan Stacy. Dan kini Alex dan Sean saling menunjukkan tatapan tajamnya.

"Lepaskan dia!!" Desis Sean.

"Apa seperti ini caramu memperlakukan tunangan sendiri?" Alex berbicara dengan nada meremehkan. Walaupun begitu tidak ada senyum miring yang terukir di wajah tampannya. Dia benar-benar marah. Ia sangat tidak terima Stacy diperlakukan kasar sedikitpun oleh Sean.

"Itu sama sekali bukan urusanmu!! Kau tak berhak mencampuri hubunganku dengannya!" Ketus Sean sambil menggertakkan giginya. Dan tak lupa tangannya yang semakin kuat mencengkram lengan Stacy.

"Akhh.. Sean ini sakit, lepas." Stacy meringis kesakitan dan coba menggerakkan lengannya agar genggaman Sean terlepas.

"Apa kau tidak dengar?! Dia bilang lepas!"

"Aku tidak peduli, brengsek!! Kau pikir aku akan melepasnya dan membiarkanmu menikmati pesta ini bersamanya hah?!!" Tekan Sean sarkas.

Sean tersenyum sinis, "Disini hanya aku yang memiliki hak atas dirinya. Kau bukan siapa-siapa!! Jadi jangan bertingkah seakan-akan kau adalah kekasihnya!" Tambahnya lagi.

Deg. Alex tergelak begitu mendengar perkataan Sean yang baru saja keluar dari mulutnya. Emosinya kian meredup. Ia menahan napasnya dan mengarahkan tatapan tidak terbacanya pada Sean yang saat ini masih melototkan matanya penuh kebencian. Pernyataan Sean memang ada benarnya. Ia tidak memiliki hubungan apapun dengan wanita itu. Bahkan wanita yang dicintainya sekarang sangat membenci dirinya.

Perlahan Alex melepaskan tangan kiri Stacy dari genggamannya. Lantas membuat Stacy mengalihkan pandangannya pada Alex. Wajahnya memucat. Sungguh. Stacy sangat berharap Alex bisa merebut dirinya dari Sean. Tapi apa yang dilakukan pria itu? Dia menyerah? Itu tidak mungkin. Pria lemah itu pasti bukan Alex. Stacy menatap dalam Alex. Ia tidak ingin ditinggalkan oleh pria itu. Stacy begitu mencintai Alex. Sangat mencintainya. Bahkan cinta dalam dirinya tidak dapat diukur oleh apapun. Cintanya itu seluas samudera. Stacy tidak bisa membayangkan jika dirinya hidup tanpa pria itu. Lalu...

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Where stories live. Discover now