Chapter 43 ||TDIMCB||

9.7K 335 139
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

       Di lorong rumah sakit dan lebih tepatnya di lantai dasar, tampak Sean berjalan pelan dengan langkah kaki tak seiramanya. Matanya tak henti-hentinya memandangi sebuah bunga yang berada di tangan kanannya. Gabungan warna putih dan ungu semakin menambah kesan indah pada bunga itu. Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung terpikat dengan keunikan bunganya.

 Siapapun yang melihatnya pasti akan langsung terpikat dengan keunikan bunganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***Flashback on***

Sean mematikan mobilnya ketika telah sampai di basement rumah sakit. Siang ini adalah gilirannya untuk menjenguk Stacy. Ia membuka pintu mobil lalu keluar. Seperti biasa wajahnya selalu terlihat datar. Tidak ada senyum di bibirnya. Baru dua langkah Sean berjalan tiba-tiba ada yang memanggilnya dari belakang.

"Nak." Suara parau yang terdengar sangat jelas di telinganya. Langsung saja, Ia menoleh ke belakang. Dan benar saja. Ada seorang wanita paruh baya yang sedang berjalan mendekatinya. Tapi tatapannya tertahan pada sebuah bunga indah yang berada di tangan wanita tua itu. Mau apa dia?

"Kau siapa?" Datar Sean.

"Ambillah bunga ini." Wanita tua itu berbicara sambil menyodorkan seikat bunga pada Sean. Lantas itu membuat Sean mengerutkan keningnya. Sebuah bunga? Sungguh. Ia benar-benar tidak memperlukan itu. Ia hanya menginginkan Eve tersadar dari masa komanya. Hanya itu. Tidak ada yang lain.

"Apa kau seorang penjual bunga? Aku tidak membutuhkan bunga milikmu. Wanitaku sedang kritis, jadi percuma saja jika aku membelinya."

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya, "Tidak nak. Bunga ini sama sekali tidak dijual. Aku memberikannya secara percuma karena kau pasti sangat membutuhkannya sekarang." Ucapnya dengan mata yang menyorot ke wajah letih Sean.

"Ini adalah bunga kehidupan. Hanya dengan ketulusan, apa yang kau inginkan akan terwujud." Jelas wanita tua dengan mata yang terus menatap mata coklat milik Sean begitu dalam.

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang