Chapter 27||TDIMCB||

13.1K 455 23
                                    

Klik 🌟 bintang⭐⭐dibawah ini biar cerita ini tetep berlanjut dan jangan lupa FOLLOW AKUN INI!! GRATIS🥰😍🤣COMENT JUGA YAA😍

*****

Happy reading!!!

  Sontak hal itu membuat Stacy dan semuanya ikut tertawa lebar. Tapi tiba-tiba suara seorang pria terdengar membuat tawa semua orang seketika terhenti.

"Selamat malam, apa aku terlambat?" Suara bariton itu menggema di ruangan meja makan.

"Nak Sean, akhirnya kau datang juga. Ayo nak kemarilah bergabung bersama kami." Ucap grandpanya sambil menatap seseorang yang sudah berada dibelakang Stacy.

Deg. Ucapan grandpanya membuat Stacy tersentak kaget. Apa katanya tadi? Sean? Ia seperti mengenal nama itu? Bukankah nama itu adalah adik Alex? Tidak mungkin!! Ia membalikkan badannya menghadap keasal suara yang berada dibelakangnya dan berharap jika dugaannya itu tidak benar.

Damn!!! Mata Stacy terbelalak kaget ketika mengetahui siapa pemilik suara yang telah didengarnya. Mulutnya yang sedikit terbuka. Alisnya yang berkerut bingung. Ekspresinya sangat lucu saat ini. Tapi tetap saja wajah cantiknya tetap membuatnya sangat anggun walaupun dalam keadaan seperti itu.

Pria yang sedang berdiri dibelakang Stacy juga ikut terkejut ketika melihatnya. Tapi sedetik itu juga ia menyunggingkan senyum liciknya.

"Kau?" Tanyanya sambil menaikkan satu alisnya.

"Mau apa kau kesini?!" Tanya Stacy dengan nada sedikit ketus. Namun tiba-tiba..

"Kalian saling mengenal?" Suara grandpa membuat Stacy mengalihkan tatapannya dari sean.

"Tentu saja grandpa. Dia adalah wanitanya.." tapi ucapan Sean terpotong ketika Stacy juga ikut berbicara. Sean tersenyum miring ketika melihat wanita itu yang sangat panik. Sedetik itu juga ia langsung menduduki kursi bersebelahan dengan Stacy.

"Aku adalah teman wanita dari kakaknya grandpa." Ucapnya tidak berbohong memotong pembicaraan Sean. Sekarang dirinya tidak berbohong bukan? Ia memang teman kakaknya, Alex. Tapi teman tidurnya.

"Baguslah, kalau begitu pertunangan kalian akan grandpa percepat." Ujarnya tersenyum senang.

"Hahh?!" Pekikan Stacy membuat semua orang yang berada di meja makan terlonjak kaget.

"Ada apa sayang? Kau tidak mau?" Tanyanya menatap Stacy dengan raut sedihnya.

"Kenapa secepat itu!" Reflek Stacy menjawabnya. Lalu..

Stacy bergeming dan berpikir sejenak untuk mencari alasan yang tepat. "Hmm..grandpa lebih baik jika pertunangan ini tidak perlu dipercepat. Bukankah kita harus mengenal terlebih dulu satu sama lain?" Ucapnya gugup. Bagaimana tidak!! Menikah dengan pria brengsek itu? Nanti bisa-bisa hidupnya akan tambah hancur. Setidaknya ia membutuhkan waktu untuk menunjukkan kebrengsekan pria itu pada grandpanya. Jika ia langsung menolaknya sekarang, pasti grandpanya akan kecewa pada dirinya. Stacy tidak mau itu!! Melihat raut sedih granpanya sekarang saja sudah membuat hatinya berdenyut sakit.

"Tapi jika pertunangan itu dipercepat bukannya itu lebih baik. Ikatan keluarga kita semakin terjalin dengan erat bukan?" Ujarnya seakan-akan meyakinkan grandpa.

Perkataan yang dikeluarkan oleh Sean membuat Stacy melototkan mata menatapnya. Tapi justru Sean semakin gencar untuk menggoda wanita itu.

"Eve.. yang telah dikatakan Sean itu benar. Itu lebih baik buat kalian." Ucapnya dengan tatapan berharap pada Stacy.

"Hmm bagaimana jika bulan depan?? aku akan mempersiapkan semuanya dengan mewah." Tawar Sean lalu menoleh kesamping melihat Stacy sambil tersenyum miring.

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt