Chapter 22 ||TDIMCB||

13.6K 465 28
                                    


HAPPY READING!!!

*****

Pov author

Sudah sangat jelas jika Alex benar-benar marah kali ini. Tatapan yang tajam, kedua telapak tangannya yang terkepal. Ia bertemu dengan alarick ketika menyusuri lorong mansion untuk menemui Catherine. Alarick menunduk hormat, ia mengikuti alex dari belakang. Lalu tiba di sebuah kamar dengan pintu yang terbuka lebar. Alex dan Alarick langsung melangkahkan kakinya masuk kedalam. Kemudian..

"Sayang.. kau kemana sa..aakkhh.." ucapan Catherine terpotong ketika Alex menamparnya kuat.

"Alex.. ada apa denganmu?" Tanya Catherine bingung menatap Alex dan Alarick bergantian.

Alex tersenyum sinis. "Seharusnya aku yang bertanya bukan kau!!" Ujarnya dengan rahang yang mengeras.

"Apa maksudmu?" Tanya lagi Catherine, memicingkan matanya menatap alex.

"Kau pikir aku bodoh hah!!! Bayi yang ada didalam rahimmu itu bukan anakku kan? Kau menipuku jalang!! Dasar licik!!" Tekan Alex menatap catherine marah.

"Alex..ini anakmu. Aku tidak pernah melakukan seks dengan pria lain kecuali denganmu Alex." Catherine berusaha menampilkan raut sedihnya.

Alex menarik rambut belakang Catherine hingga kepalanya mendongak keatas. Wanita ini benar-benar bermuka dua!! Alex tersenyum miring begitu melihat Catherine yang meringis kesakitan.

"Akhhh..Alex.. lepaskan aku." Pinta Catherine sambil mencoba untuk melepaskan tangan besar itu dari rambutnya. Tapi Catherine tidak bisa melawan tenaganya. Alex yang menjambak rambut catherine dengan kuat. Dan Smirknya menatap Catherine.

"Tidak akan!! Gara-gara kau, aku menyakiti Stacy!! Jadi akan aku pastikan kau merasakan seperti yang dirasakan Stacy!!" Ucapnya sarkas menatap bola mata coklat milik Catherine.

Tidak ada tatapan cinta dimata Alex sekarang pada catherine seperti kemarin. Hanya ada tatapan tajam yang menyorot diwajahnya. Dan akhirnya alex melepaskan jambakan itu kemudian..

Plak!!!!

Alex menampar pipi Catherine lagi sangat keras. Itu membuat Catherine terhuyung ke belakang. Ia memegang pipinya yang baru saja ditampar oleh alex.

"Alex..Maafkan aku..aku mohon maafkan aku Alex.." air mata catherine terjatuh, lalu ia bersujud di kaki Alex. Cihh! Wanita licik itu menangis? Dasar jalang!! Alex tidak bergeming, tapi tatapannya mampu menandakan jika dirinya benar-benar sangat marah.

Alex menghempaskan tangan Catherine yang memegang kakinya. Lalu ia berbalik dan menatap Alarick. Kemudian..

"Kau nikmati tubuhnya sampai puas. Setelah itu berikan wanita itu pada para penjaga untuk menikmati tubuhnya juga." Perintah Alex menatap Alarick, tapi baru satu langkah berjalan ia sejenak berhenti menghadap sedikit ke Alarick.

"Dan satu lagi, Jika sudah selesai bunuh wanita itu dengan sadis. Aku tidak mau ada seorang pengkhianat masih berkeliaran disini! Lalu hancurkan keluarga wanita itu tanpa tersisa termasuk perusahaannya. Tidak boleh ada satupun keluarganya yang masih hidup!" Perintahnya tegas lalu melanjutkan langkahnya lagi untuk pergi. Meninggalkan Catherine yang menangis sesenggukan tanpa berhenti.

"Baik tuan." Ucap Alarick menatap Catherine dengan gairah.

Deg. Catherine terbelalak kaget ketika mendengar perintah dari Alex. Ia sangat takut ketika melihat Alarick sedang menatapnya seakan ingin memangsanya. Tangisnya pecah, air mata yang turun membasahi pipinya.

Punggung Alarick sedikit membungkuk supaya mempermudah tangannya meraih rahang Catherine.

"Tindakanmu sangatlah tidak bisa diampuni." Tukasnya yang terlihat tenang tapi misterius. Dengan kasar Catherine membuang tangan Alarick.

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Where stories live. Discover now