Chapter 17||TDIMCB||

13.9K 534 32
                                    

UHUY UDH MAU DKT DKT KONFLIK NI GAISS!! JADI VOTE YAA..JGN JDI SILENT READERS OKEY😍🥰MAKSA? NGGA KOK AKU CUMA BIAR KALIAN BISA NGELAKUIN HAL YG BERGUNA BUAT PEMULA KAYA KAMI!

Sebenernya cerita aku udah tamat gais. Setiap chapter udh duduk manis di draft. Sengaja? Emang🤣

Vote!!!!vote!!!! Vote!!!! FOLLOW!!😍😘🥰

****

Mansion Alexander Steve

Pov author

Stacy sudah siap untuk bekerja hari ini. Ia menggunakan kemeja putih dan rok hitam selutut. Stacy kali ini sangat gugup ketika dirinya sebentar lagi akan bekerja sebagai sekretaris di perusahaan besar milik alex. Dengan make up naturalnya, stacy sangat cantik dan anggun di cermin. Kemudian..

"Pakaikan aku dasi ana." Dengan senyum miringnya menggoda stacy yang sebentar lagi akan menjadi sekretaris pribadinya.

"Kau bisa memakainya sendiri alex!" Cemberutnya.

"Kau ingin dipecat? Sekarang aku ini atasanmu. Jadi kau tidak boleh membantah perintahku." Menaikkan satu alisnya menatap stacy.

"Kau mengancamku!?" Stacy langsung memakaikan dasi Alex dengan sedikit kasar. Ia menggerutu kesal karena perilaku Alex yang seenaknya.

"Tidak. Aku hanya memperingatimu." Alex terkekeh geli menatap raut kesal Stacy.

Tiba di Perusahaan Steve Group..

Stacy berjalan berdampingan dengan Alex memasuki kantor kerjanya. Sebenarnya ia tidak ingin datang bersama dengan alex saat bekerja. Tapi pria itu selalu saja memaksanya!! Stacy tidak mau mendapatkan tatapan dari para pegawai disini. Seperti sekarang semua pegawai wanita sedang menatap Alex dengan tatapan memujanya tapi mereka semua memberikan tatapan permusuhan kepada dirinya. Itu sungguh tidak adil!! Seakan-akan hanya dirinya saja yang dihakimi disini. Stacy hanya bisa menundukkan kepala ketika para pegawai wanita itu berbisik-bisik membicarakan dirinya.

"Hey...hey wanita itu siapa? Aku baru melihatnya. Kenapa ia datang bersama tuan alex." Ujar wanita berambut pirang.

"Mungkin itu seorang jalang yang disewanya kemarin." Sahut temannya.

"Haha. Wanita itu murahan sekali." Sindir wanita berambut pirang.

Alex terus saja berjalan tanpa menghiraukan perkataan semua wanita itu yang sedang menghina dirinya. Itu sangat menyakitkan hatinya. Stacy menghela napas, dan menatap Alex dari samping. Apakah pria ini tidak peduli dengannya? Kenapa seakan-akan ia tidak mendengar semua hinaan itu?

"Ana. Siapkan schedule ku hari ini." Ucapnya tanpa menatap dirinya.

"Baiklah tuan." Balas Stacy tersenyum miris.

Stacy sedih ketika Alex benar-benar mengganggap dirinya seperti pegawai lainnya sekarang. Alex mendahuluinya membuka pintu yang bertuliskan president's director room. Stacy melihat Alex yang sudah masuk keruangannya dan ia juga melirik ke sebuah pintu yang ia yakini sebagai ruang kerjanya sekarang. Ia langsung membuka pintu tersebut. ketika menginjakkan kaki di dalamnya Stacy terpaku menatap kagum sebuah interior nuansa serba putih tanpa menghilangkan kesan mewah dan elegan yang ada didalamnya.

Stacy tercengang ketika melihat jadwal Alex hari ini. Apa pria itu tidak kelelahan? Bagaimana tidak! Setiap jamnya alex harus menemui klien dan meeting dengan beberapa perusahaan. Ia langsung berjalan keruangan alex untuk mengantarkannya. Stacy membuka pintu yang tidak dikunci. ia terheran ketika tidak melihat satupun bodyguard Alex yang menjaga pintu ini. Dan..

Deg. Bola matanya membulat ketika melihat alex yang sedang memangku seorang wanita cantik dan saling berciuman.

Lagi-lagi alex mengecewakannya..
Kenapa pria itu suka sekali mempermainkan perasaannya!
Ya tuhan kenapa!!
Kenapa takdir selalu mempermainkanku!
Apa yang harus aku lakukan..
Kenapa mencintainya sesakit ini tuhan..

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora