Chapter 3 ||TDIMCB||

26.9K 1.1K 27
                                    


Happy reading:)

6.30 A.M, Manhattan, New York

Pov author

Keesokan harinya...

Kringggggg.......kringgggggg, alarm berbunyi.

        Stacy masih terlelap dalam tidurnya, bunyi alarm yang nyaring itu saja tidak bisa membangunkan seorang stacy. Ia setiap hari memang seperti itu saat tidur bagaikan orang yang sudah mati. Tapi casie anak cerewet itu selalu memiliki cara untuk membangunkannya. Tentu saja dengan mengeluarkan suara berisiknya yang seperti terompet itu saja sudah cukup untuk membuat stacy terbangun dari tidur cantiknya.
    
"Stacyyy!!!! Bangunnn sekarang sudah pagi kau harus interview hari ini!!" Teriaknya di telinga stacy sambil menarik selimut yang menutupi tubuhnya.

"Casie ini masih pagi, aku masih mengantuk nanti saja ya." Keluh stacy lalu menutupi wajahnya dengan selimut.

"Cepat mandi sekarang! Atau aku akan menyiram air panas kekulit mulusmu itu." Ancam casie membuat seketika tubuh stacy bergerak.

"Kau ini selalu saja mengganggu ku, Baiklah casie sayang aku menuruti perintahmu kali ini." Beringsut ke pinggir ranjang dan segera menuju ke kamar mandi.

Beberapa Menit Kemudian Setelah Selesai Mandi..

Stacy menghela napas panjang saat menatap dirinya di depan cermin, ia memakai baju yang dipilih oleh casie dengan rambut yang dibiarkan terurai kebelakang. Walaupun dirinya merasa baju ini tidak cocok untuknya tetapi tetap saja ia harus menghargai perasaan wanita jahil itu. Tampak wajah cantiknya terlihat pucat.

     Ia tidak ingin berlama lama lagi didepan cermin segera beranjak keluar rumah tanpa mendengar suara cerewet itu. Sebenarnya casie memang sudah berangkat tadi pagi semenjak membangunkannya, katanya ia ingin bertemu dengan temannya di kafe.

Pov stacy

        Aku keluar dari taksi dan membayar tarifnya dengan uang simpananku di lemari. Ya aku kali ini memang pakai taksi, karena tidak mungkin saat melamar kerja aku berjalan kaki ke perusahaan itu. Lagi pula jaraknya cukup jauh.

    Saat aku sampai di sebuah gedung pencakar langit yang mungkin tidak terhitung berapa lantai didalamnya. Aku pun segera menelan ludah dengan kaki yang lemas, karena sangat banyak para wanita cantik dan pria disana. Mungkin mereka semua juga melamar kerja seperti dirinya. Namun aku melangkah menuju bagian resepsionis dengan kaki yang bergetar.

"Selamat pagi saya stacy ingin melamar kerja sebagai sekretaris. Apakah masih bisa interview?" Senyum tipisnya.

"Masih nona. Kau bisa duduk disana, sementara anda bisa serahkan berkasnya nanti saya akan panggil." Dengan senyum sinisnya sambil menunjuk ruang tunggu yang sangat ramai.

'wanita itu jalang atau resepsionis disini, kenapa pakaiannya seperti kekurangan bahan' batinku

" Baiklah, terimakasih." Ia pun duduk lalu memejamkan mata. Lalu..

"Nona anastasia stacy, silahkan anda masuk ke ruangan ceo lantai 35, Lantai paling atas." Ujar salah satu resepsionis membuatku terperanjat lalu membuka kedua mata.

"Mrs. tadi di lantai 35, Ruang ceo disebelah mananya ya?" Bingung stacy karena takut kesasar di gedung sebesar ini.

"Kau tenang saja nona dilantai 35 hanya ada satu ruangan khusus untuk seorang ceo." Senyum ejeknya yang hanya dibalas dengan anggukan oleh stacy.

****

Tingg!!

        Lift terbuka aku segera masuk dan menekan nomer 35. Setelah berlama-lamaan di dalam akhirnya pintu lift itu pun terbuka lagi. Ya tentu saja pemandangan mewah nuansa warna coklat yang ku lihat saat keluar, Dengan langkah kecil aku melangkah menuju pintu coklat. Aku heran ketika melihat pintu ceo sampai dijaga oleh dua bodyguard yang tampangnya sangat seram dan menakutkan. Sepenting itukah pemilik perusahaan ini.

This DEVIL Is my CRAZY BOSS [PSICOPATHY] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang