5. Benci Idol

920 217 25
                                    

"Gue benci banget kalo lihat Kim Taehyung di kehidupan nyata, habisnya dia jadi karakter yang jahat banget di suatu fanfiksi."

90% orang yang membaca pernyataan di atas akan langsung menghakimi pembacanya; "Ini cuma fiksi, woy, Wake up! Gausah dibawa-bawa sampai kehidupan nyata!"

Pernyataan ini tidak salah. Kita memang harus bijak dalam membaca, tapi, yang ingin kusampaikan di sini―mengingat kita meminjam nama dari para idol (gratis pula)―tidak ada salahnya bila kita memikirkan langkah paling aman untuk membuat cerita, yaitu dengan menghindari "perusakan nama baik secara tidak sengaja".

Tidak ada yang salah dengan membuat karakter idol sebagai tokoh jahat, namanya juga cerita fiksi. Hal ini juga menjadi hak kalian sebagai penulis. Yang perlu diperhatikan adalah, apakah kalian membuat kejahatan itu sebagai sesuatu yang wajar atau tidak masuk akal?

Kejahatan yang wajar adalah ketika kalian menambahkan sifat manusiawi dalam pemikirannya. Ada kejahatan, ada sebab yang melatarbelakangi, ada kebaikan yang tersimpan walau mungkin tak kentara.

Sementara kejahatan yang tidak wajar adalah ketika kalian membuat idol sebagai karakter yang jahat tanpa sebab, tanpa sifat kemanusiaan dari dirinya, tidak punya hati nurani, dibenci banyak orang, dan bahkan mendapat karma tragis di akhir cerita. Apakah karakter seperti ini ada di dunia nyata? Well, mungkin saja ada, tetapi, aku lebih baik tidak meminjam visual dan nama idol untuk memerankannya.

Walaupun tidak ada aturan tertulisnya, tapi bagiku, penulis juga harus menghormati tokoh idol karena dia adalah seorang public figure di dunia nyata.

Kalau kamu berniat menjatuhkan harga diri idol itu dalam ceritamu, dan juga―pastinya―mengharapkan para pembaca tersalurkan emosi setelah membaca ceritamu, kusarankan, lebih baik memakai OC (Original Character)―karakter yang dibuat oleh penulis untuk menunjang cerita.

Hal ini dilakukan agar pembaca lain tidak salah paham dengan tindakanmu yang sengaja membuat karakter menjadi pribadi jahat tanpa alasan.

Mengapa aku berpikir bahwa ini penting?

Sebab, beberapa penulis (barangkali) ada yang memang sengaja memanfaatkan platform fanfiksi sebagai sarana menebar kebencian pada idol. Berhati-hatilah dengan modus seperti ini. Mereka menceritakan si idol dengan karakter kejahatan yang tidak tanggung-tanggung, tanpa penyebab yang jelas, dan hanya fokus pada kebrengsekan dirinya yang di luar akal. Mereka sengaja―dalam ranah yang lebih dangkal―menghasut pikiran para pembaca labil untuk ikut membenci sampai ke dunia nyata.

Kalau sampai ada pembaca yang komen dia ikutan membenci karakter idol itu di dunia nyata, bahkan sampai ikutan menghina di kolom komen, coba pikirkan, selain pembaca yang tidak bisa bersikap bijak, siapakah yang harus disalahkan?

Apakah ceritanya?

Apakah penulisnya yang harus intropeksi?

𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐌𝐀𝐓 Where stories live. Discover now