23. (Julid) Unpopular Opinion

367 101 70
                                    

"Gimana sih pendapat Hani tentang platform menulis di Indonesia?"

1. Ada yang menarik, ada yang biasa saja, ada yang sampah. Mari sampah ini kita artikan sebagai cerita pwp (porn without plot).

2. Masih banyak cerita yang mengandalkan views. Beberapa penerbit bekerja dengan cara meminang cerita yang peluang marketingnya bagus, yaitu dilihat dari views ceritanya. Kalau sudah sekian juta biasanya bakal dihubungi penerbit. Iya kalau ceritanya memang bagus dan layak diviralkan. Tapi kalau ceritanya amburadul?

3. Yang menarik, kulihat platform menulis di Indonesia sudah mulai berkembang, dan beberapa platform melibatkan kurasi/review sebelum penulis diperbolehkan menerbitkan karyanya di platform tersebut. Hal ini mungkin untuk mencegah adanya konten kurang ajar yang tahu-tahu menyusup masuk dan meracuni pikiran pembaca muda. Aku suka fitur ini, gimana dengan kamu?

4. Sebagian besar cerita masih didominasi romance muda-mudi, beberapa tentang kehidupan pernikahan, dan juga teenlit remaja sekolahan. Masih sedikit yang menulis dan menyukai genre-genre seperti thriller, mystery, fantasy, dystopia, history, bahkan science fiction. Mungkin alasan kalau bagi penulis, karena genre ini melibatkan riset yang mendalam, dan bagi pembaca barangkali berpikir genre ini terlalu berat.

5. Platform menulis kadang menjadi tempat war, khususnya bagi para pembaca yang kurang bijak menyikapi cerita. Terkadang mereka menganggap berlebihan kisah yang dituturkan sehingga dibawa-bawa ke dunia nyata, akhirnya menyinggung pihak lain dan malah membuat heboh situasi. Semuanya berawal dari fantasi membaca!

6. Fiksi penggemar banyak dipandang sebelah mata. Aku enggak menyangkal fenomena ini, karena memang banyak sekali cerita 18+ minim moral yang tokohnya idol-idol korea, dan isinya tidak jauh-jauh dari: 

(a) Cewek diperkosa > minta maaf > jadian.

(b) Cewek ditindas dan menjadi korban seksual > minta maaf > disakitin lagi > minta maaf lagi > disakitin lagi > menikah.

(c) Idol diceritakan sebagai mesum/maniak/pembunuh/pemerkosa/pelaku kejahatan tragis > tobat > hidup bahagia bersama korban.

(d) Kehidupan pernikahan idol > ewe di kasur > rayu-rayuan.

7. Kalangan pembaca rahim-meledak-kalau-melihat-abs, hidupnya terlalu lemah dan hanya didominasi fantasi liar terhadap idol—Enggak pembacanya, enggak penulisnya, semuanya terjebak dalam halusinasi yang tidak sehat. Kamu menulis untuk menularkan nafsu atau bagaimana sih?

8. Banyak cerita underrated yang bagus, namun harus susah payah dulu mencarinya. Biasanya ini karena penulis tidak gencar melakukan promosi atau dianya yang memang gaptek tidak tahu harus promosi di mana. Atau mungkin cerita yang dia buat tidak sesuai dengan pasar, sehingga yang melirik sedikit.

9. Banyak terjadi plagiasi. Miskin sekali otaknya, sampai tidak bisa memikirkan plot cerita lain dan merampas karya orang. Niatnya sih terinspirasi... dih terinspirasi kok sama ngeplek? 😂


Sekarang, aku tantang kamu untuk memaparkan underrated opinion kamu tentang platform menulis!

𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐌𝐀𝐓 Where stories live. Discover now