24. Dari Berat Menjadi Ringan

261 91 4
                                    

"Gua enggak paham sama novelnya, bahasanya terlalu berat, Bro!" 


Bayangkan ini. Kamu adalah pembaca awam, tapi pingin banget bisa baca cerita yang berat supaya bisa ikutan diskusi dan sharing review sama orang-orang. Soalnya, kata orang-orang cerita X bagus, tapi kamu enggak sanggup baca karena konfliknya njelimet dan tulisannya bikin pusing. Sudah dipaksain, tapi enggak nyangkut di kepala. Akhirnya, kamu menyerah. 

Well, ini hal wajar. 

Sejak aku masih duduk di bangku SD, aku senang banget baca buku dari majalah, komik, sampai novel. Sayangnya, ada periode tertentu di mana aku merasa malas kalau nemuin  bagian yang pembahasannya rumit. Akhirnya kuskip dan kubaca setengah-setengah. 

Aku menduga kalau aku malas baca part yang panjang karena malas mikir. Bayangin deh, isinya teori yang pakai istilah-istilah asing, lalu dijelaskan dengan paragraf narasi yang panjang banget. Ini mirip kayak aku lagi baca buku paket sekolah tentang teori atom dan rumus-rumusnya. Enggak nyantol! Mending kuskip deh, atau aku cari cerita lain aja!

Lalu penulisnya menangis di sudut ruangan.... 

"Ya Tuhan, apa salah hamba? Kenapa enggak ada yang tahan buat baca cerita hamba yang seberat palu Thor, ya Tuhan?"

Tenang, tenang, di sini aku mau membagi tips kepenulisan yang bisa kamu pakai supaya tulisan berat yang kamu paparkan bisa "lebih mudah" dipahami oleh pembaca. 

Sebelumnya aku mau disclaimer dulu kalau aku bukan expert, aku hanya memberi tips yang biasa kupakai selama ini yaa. Ini kurasakan sendiri terutama karena aku juga seorang pembaca, hehe.

Sebenarnya, kamu cukup menempatkan diri sebagai orang yang tidak mengerti apa-apa. 

Bayangkan bahwa kamu hanyalah pembaca awam. Hanyalah siswa SD yang mendengar gurunya menjelaskan di depan kelas.  Apa yang membuat kamu memahami suatu materi? Pasti dengan membayangkannya, kan? 

Nah, kuncinya, kamu harus mampu membuat pembaca membayangkan kisahmu.

Kalau kamu menjelaskan sesuatu yang rumit dengan istilah, diksi, perumpamaan yang sulit dan berat, tentu saja pembaca akan kesusahan memahami ceritamu. Jadi, malam ini aku merangkumnya untukmu. Lakukanlah hal-hal di bawah ini untuk membantumu mendapatkan kisah yang berat, tapi terasa ringan di pikiran pembaca:

1. Menggunakan pilhan bahasa yang mudah dan familiar di telinga. Jangan gunakan sederet kata-kata yang berat sehingga terkesan menimbun kosa kata saja, percuma kalau memanjakan dengan diksi tapi tidak memahami alur ceritanya. 

2. Menggunakan tanya jawab antar tokoh. Contohnya, kamu mau menjelaskan struktur atom. Alih-alih memaparkan satu teori penuh, kamu membuatnya dengan model tanya-jawab antar karakter sehingga paragraf yang panjang itu menjadi terpenggal-penggal dan memberi waktu pembaca untuk membayangkan.

3. Menggunakan analogi atau perbandingan supaya lebih mudah dibayangkan. Supaya tidak terkesan kaku, kamu bisa mengibaratkan sesuatu pada hal lain yang lebih mudah untuk dibayangkan, sehingga seolah-olah tokoh berbicara pada lawannya yang tidak mengerti apa-apa.

4. Menggunakan kalimat yang tidak terlalu panjang. Pastikan jeda seperti koma dan titik. Bila kalimat terlalu panjang maka seseorang akan cenderung fokus untuk menyelesaikan membaca alih-alih memahaminya di jeda yang tepat. Keberadaan koma dan titik ini adalah untuk jeda pembaca agar mereka bisa dituntun untuk berpikir dan membayangkan.

Okay, hanya empat saja tips dariku. Semoga kamu bisa memahaminya dengan baik yaa^^




Note:

Mungkin kedepannya aku akan lebih sering lagi memberi tips-tips kepenulisan. Mohon maaf bila aku mengingkari janjiku di bagian awal bab buku ini :" 

Karena sejatinya aku suka sekali berbagi ahahai

𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐌𝐀𝐓 Where stories live. Discover now