11. Mainstream is Bad

531 146 32
                                    

[Jangan keburu mencak-mencak setelah baca judul, gais]

“Sorry, ya. Aku anti sama cerita macam CEO dan badboy sekolahan karena udah mainstream banget. Pasti ceritanya gitu-gitu aja!”

Cerita mainstream (umum) artinya cerita yang temanya sudah umum dan rata-rata disukai oleh banyak kaum pembaca (terutama di Wattpad). Kalau kita lihat, kebanyakan cerita mainstream yang bertebaran di Wattpad mengangkat isu seputar kehidupan CEO kantor, masa pernikahan, serta anak-anak badung sekolahan (badboy). Atau … ada lagi kah yang lain? Coba sebutin!

Well, ada banyak yang bilang kalau cerita mainstream Wattpad sudah menjemukan. Bukti ini kulihat dari para Wattpaders di media sosial (mungkin juga kamu) yang melontarkan keluhannya karena cerita model begini sudah terlalu menjamur, bosenin, alurnya itu-itu doang, terus … (katanya) halu banget!

“Ya, iyalah, namanya juga fiksi. Wajar aja halu! Bilang aja situ iri bos!”

Aku tidak mau menasehati kamu soal “menjaga perasaan” dan “menghormati selera”. Sebab seharusnya kita semua sudah tahu soal itu. Ini hanya tinggal masalah kamu mau mengumbar kebencian atau bersikap sewajarnya.

Kalau kamu mengumbar kebencian, misalnya dengan menggembor-gemborkan seleramu lebih berkualitas dari mereka yang mengidolakan cerita badboy, respon inilah yang bakal kamu dapatkan: Orang-orang hanya akan menganggapmu iri dan sok superior.

Lagipula, apa salahnya, sih kalau kamu membiarkan mereka menyukai cerita seperti itu? Toh, cerita mainstream tidak sepenuhnya buruk (mungkin ada beberapa yang kualitasnya memang di bawah rata-rata, tapi mari kita kesampingkan hal itu dulu. Hari ini aku mau mendidik egomu).

Kualitas cerita mainstream tergantung dari bagaimana penulis mengeksekusi ceritanya:

Apakah penulis bisa mengemas ceritanya menjadi sesuatu yang berbeda? ✅

Apakah penulis punya gaya bahasa dan konflik yang unik? ✅

Apakah penulis menyampaikan pesan moral yang jelas? ✅

Apakah penulis mengemas situasi cerita semirip mungkin dengan kondisi di kehidupan nyata (tidak mengada-ada)? ✅

Akan aku berikan salah satu contoh novel tema mainstream yang membuktikan keempat poin di atas:

Me Before You (Author: Jojo Moyes). Ini adalah kisah cinta antara pria kaya dan cewek biasa-biasa aja. Karakter pria digambarkan sebagai sosok dominan, bermartabat, ambisius, ganteng, perfect body, kaya raya, sementara ceweknya hanya orang kalangan menengah yang diceritakan nggak cantik-cantik amat. Mainstream, kan? Lalu, apa yang membuatnya berbeda, sampai jadi best-seller bahkan dibikin filmnya?

Konfliknya terjadi ketika si pria kecelakaan dan harus membuatnya berada di kursi roda seumur hidup. Sebagian tubuhnya lumpuh, dan dia―yang semula begitu mendominasi dan tak bisa ditaklukkan―harus merasakan hidup dalam keterbatasan. Cewek biasa-biasa itu lalu datang dan mencoba menyemangati hidupnya.

Sudah, inti ceritanya begitu. Novel ini banyak mendapatkan review yang bagus di Goodreads karena berhasil membuat pembaca masuk ke dalam emosi yang dibawakan para karakternya. (Btw review pribadi dariku, aku nangis baca novel ini, sedih banget huhu)

Nah, kalau penulis mampu memberikan sesuatu yang berbeda meskipun temanya mengangkat hal umum, itu adalah nilai tambahan bagi dia.

Memang harus ada effort yang dikerahkan agar sebuah cerita menjadi sesuatu yang berbeda dan bermakna, dan kita tidak bisa melabeli suatu cerita “membosankan” hanya karena cerita itu mainstream. Belum dibaca kok sudah berani mengkritik, iya, enggak?

Kalau kamu mau mengkritik suatu karya, bacalah karya itu secara keseluruhan dan cobalah menilai secara objektif.

𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐌𝐀𝐓 Kde žijí příběhy. Začni objevovat