50. Karakter yang Dibenci

306 75 8
                                    

"Pernah gak sih kalian nemu karakter utama cerita yang bukannya memihak sama dia tapi yang ada malah kepingin nabok mulu saking *****nya?"

Kalian pasti ingat pada Bab lalu yang membahas tentang karakter, aku sempat memberitahu kalau karakter yang paling baik adalah mereka yang memiliki sifat realistis sebagai manusia. Yang artinya, dia nggak hanya diceritakan sempurna, tapi juga memiliki kekurangan.

Nah, kalau dulu aku membahas sifat yang amat sempurna itu nggak bagus, sekarang aku mau membahas kalau sifat yang penuh kekurangan itu juga nggak bagus, lho.

Apa sih contoh sifat yang penuh kekurangan? Nih, kujabarkan dalam daftar di bawah. Semoga kamu pernah menemukan yang mirip juga supaya bisa bernostagia julidnya:

1. Tokoh utama yang sehat secara mental tapi perilaku enggak sesuai mental.

2. Tokoh utama yang hanya membuat percikan api semakin besar.

3. Tokoh utama yang tindakannya irasional, alias di luar akal, dan alasan yang mempengaruhi tindakannya tak menunjukkan sisi pertimbangan yang matang.

4. Tokoh utama yang cenderung mengemis dan hanya mengais rasa iba orang lain tanpa adanya kemauan untuk berubah.

5. Tokoh utama yang terjebak dalam perilaku setan partnernya, alias lemah diapa-apain mau.

6. Tokoh utama yang plin plan, ngeyel, dari awal chapter sampai akhir.

7. Tokoh utama yang wataknya nggak berkembang dari awal chapter sampai akhir.

8. Tokoh utama yang terlalu ngedrama, apa-apa dijadiin masalah besar sampai konflik kecil jadi bleber karena tingkahnya.

Dan, well, bukan berarti semua tokoh yang mengalami poin-poin di atas adalah tokoh yang amat dibenci yaa. Kenyataannya, banyak juga pembaca yang tergila-gila dengan tokoh semacam itu (meski nggak sedikit juga yang lebih peka dan manut sama akal logikanya).

Tapi nih, aku mau ngomong juga nih. Memberi karakter kelemahan bukan berarti kamu menjadikan tokoh itu sesuatu yang dibenci orang lain. Kadangkala, kelemahan itu hanyalah cela sampingan yang dimiliki tokoh sehingga membuat pembaca sebal sesaat, tapi masih mencintai tokoh itu seutuhnya. Gimana? Paham gak? Coba baca lagi ya kalau belum.

Sekarang aku mau ngasih contoh nih sama salah satu tokoh novel yang paling bikin aku geregetan/marah/pengen nampol, tapi aku masih sayang sama dia.

Di novel The Maze Runner, aku sebel sama karakter utama Thomas karena yang ada di pikirannya cinta-cinta-cinta-cinta mulu. Padahal, dunia di ambang kehancuran, dan keselamatan orang-orang terdekatnya jauh lebih penting daripada cintanya terhadap Teresa dan Brenda. Duh, udah mah dunia mau kiamat, dianya masih dilema milih antara dua cewek. SIAPA YANG NGGAK MARAH?

First of all, mau seberapa gobloknya Thomas, tapi aku masih sayang sama dia karena dia layak dicintai atas segala sesuatu yang telah terjadi padanya (mari kita menyingkirkan kegoblokannya dulu). Meskipun ada beberapa sifat dia yang bikin aku ewh-lo-ngapain-sih-ngelakuin-itu-? tapi dia adalah salah satu contoh karakter yang memang reaslistis.

Let's say, okelah, toh dia emang diceritain sebagai remaja 16 tahun dan punya perasaan yang menggebu-gebu, masih labil-labilnya bro. Belum lagi kemana-mana bareng sama dua cewek itu mulu, terus dia punya koneksi telepati hanya kepada dua cewek itu. Jadi istilahnya kayak ditemani luar dan dalam, siapa sih yang nggak menumbuhkan rasa cinta?

Lebih dari itu, mari kita lihat perjuangan Thomas. Dia tahu-tahu masuk ke dalam labirin dalam keadaan amnesia, sehingga dia berupaya supaya bisa keluar dan memecahkan semua misteri. 

Apa sifat yang bisa kita ambil dan acungi jempol? 

Dia pemberani dalam mengambil risiko, dia punya sesuatu yang masuk akal buat diperjuangkan, dia emang cinta sama ceweknya, tapi dia nggak membuang sobat-sobat cowoknya begitu aja. Segala tindakannya memang kadang memercikkan api konflik, tapi dia berani bertanggung jawab membereskannya. 

Dari sini paham kan?

Memang tuh terkadang wajar aja kalau kita benci sama suatu karakter, asalkan dia memiliki alasan yang cukup yang membuat kita hanya benci sesaat. Kita masih punya alasan lainnya yang membuat karakter itu layak dicintai.

Nah, untuk mempelajari membuat karakter yang kuat dan bisa dicintai pembaca, pembahasan selanjutnya aku lanjutkan di chapter besok! Tungguin yaa.

Jangan lupa untuk share dan vote buku ini kalau kamu pikir buku ini layak buat dibaca orang-orang di luar sana^^

𝐉𝐀𝐃𝐈 𝐏𝐄𝐍𝐔𝐋𝐈𝐒 𝐆𝐈𝐍𝐈 𝐀𝐌𝐀𝐓 Where stories live. Discover now