05 - Dua Keluarga

3.7K 429 27
                                    

Yuta masih mempertahankan tatapan intimidasinya pada orang yang malam ini menjadi seorang tamu yang harusnya penting baginya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yuta masih mempertahankan tatapan intimidasinya pada orang yang malam ini menjadi seorang tamu yang harusnya penting baginya. Harusnya. Tapi tidak jadi karena menyadari, kedatangan orang itu justru hanya akan membawa dampak buruk bagi Yuta sendiri dan keluarga Ole, mungkin.

"Jadi, sudah ditentukan tanggal nikahnya?"

Yuma alias Yunus Malius, selaku ayah kandung Yuta yang tiga tahun tak pernah terlihat di permukaan bumi ini, tersenyum senang saat mengetahui sang anak akan menikah. Dengan orang kaya pula. Siapa yang tidak senang?

"Sudah. Undangannya sudah dipesan, Om," jawab Ole selaku penanggung jawab undangan. Sebentar ia melirik Yuta yang tidak menunjukan wajah senangnya sama sekali.

"Saya gak nyangka, anak saya bisa nikah. Lebih gak nyangka dia gak ngasih kabar tentang ini sama saya," ujar Yuma sambil menyeruput jus alpukat yang ia pesan dengan ekstra susu coklat pada Bik Inah.

"Oh ya?" Dale ikut melirik Yuta di sana.

"Iya. Padahal saya sudah nunggu banget kabar seperti ini. Untung aja Nak Oliv kasih tau saya kemarin," Tanpa melirik Yuta yang berdecak kesal tetapi malas untuk sekedar bersuara.

Oh jadi semua ini ulah Si Olivia Fried Chicken itu? Sial.

"Iya Om, lagian aku udah yakin kalau Yuta bakal lupa kasih tau Om. Om udah kasih tau semua keluarga Yuta buat datang 'kan minggu depan? Rencananya kita mau adain pertemuan keluarga besar dulu sehari sebelum akad, aku juga sudah pesan hotel buat keluarga Yuta." Ole menjelaskan begitu detail, sukses membuat si pemilik nama nyaris sama dengan Yusuf Thalius itu tersenyum kegirangan.

"Gak bakal nyesal saya punya menantu kayak kamu, Oliv." Decak Yuma seraya mengangkat gelasnya. Sebagai bentuk kebahagiaan karena memiliki calon menantu seperti Ole eh, Oliv maksudnya.

Lain halnya dengan Yuta. Cowok itu semakin gedek melihat tingkah laku ayahnya yang makin kampungan itu. Makin tidak tahu diri.

"Justru saya yang sangat senang, Pak Yuma. Yuta betul-betul calon menantu idaman saya. Saya gak tau lagi, siapa laki-laki yang pantas buat anak saya selain Yuta," tukas Dale yang kemudian membuat alis Yuma terangkat layaknya tidak percaya.

Tidak percaya bahwa putranya bisa seberuntung ini mendapatkan perhatian lebih bahkan perlakuan istimewa dari seorang saudagar kaya.

"Pak Yuma?"

"Eh, iya Bro Dale?" Sontak Yuta melototkan matanya. Tingkah laki-laki itu mulai mencapai level agak tinggi rupanya dengan memanggil Dale dengan panggilan sok akrab.

"Kita sebentar lagi akan jadi besan, Bro Dale. Saya selaku Papinya Yuta, cuma ingin mengakrabkan diri di keluarga ini. Gimana Bro Dale? Gak keberatan kalau saya panggil seperti ini 'kan?" tanya Yuma dengan kepercayaan diri penuh.

Suasana sempat hening sebentar, karena ketiga orang di sana saling melempar tatapan bingung. Begitu cepat ya Bro Yuma ini mengakrabkan diri? Padahal Dale dan Ole sama sekali belum mengetahu bagaiamana latar belakang ayah kandung Yuta itu.

Baby Maybe ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang