Yusuf Thalius tidak pernah merencakan masa depan apa yang akan ia inginkan sebelumnya. Menyelesaikan kuliah saat umur dua puluh tujuh tahun adalah tujuan utama Yuta usai didapuk menjadi asisten sementara seorang direktur, yang beruntung adalah teman...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ole tidak tahu apa yang terjadi pada Yuta pagi ini, atau bahkan sejak malam Ole sudah merasakan keanehan pada pria itu. Sejak pulang dari survey lokasi bersama Jejen, asisten andalan kontrakor Dale, Yuta sudah menunjukan gelagat aneh. Ole tidak bertanya pada Yuta malam itu, karena pria itu hanya diam dan memilih untuk segera tidur usai mandi tanpa membuka obrolan biasanya sebelum tidur dengan Ole.
Jadi, ada apa dengan Yuta?
Maka dari itu, Ole memilih untuk bertanya pada pria itu pagi ini. Saat Yuta telah membuka matanya usai menyelami malam yang panjang melalui alam mimpi, pria itu sudah disodorkan pertanyaan oleh sang istri yang sudah menunggu di depan mata.
"Yuta, kamu kenapa, sih? Kok dari malam diam aja? Lagi ada masalah?" cecar Ole tanpa memberi Yuta kesempatan untuk mengumpulkan nyawa dahulu.
Yuta yang langsung terkejut hanya mengerjapkan mata dengan nafas yang berat. Segera ia mengontrol rasa terkejutnya sementara Ole masih menunggu jawaban Yuta.
"Yut aku—" dan baru saja Ole ingin berbicara lagi, mendadak ia terdiam di saat tangan Ole tidak sengaja bersentuhan dengan kening Yuta yang yang seketika membuat Ole menutup mulutnya.
"Yut, badan kamu panas banget! Kamu sakit, ya?" pekik Ole dengan heboh saat mendapati suhu tubuh Yuta yang ternyata tinggi. Dengan segera ia mengambil termometer dan mengukurnya pada Yuta.
"Ya ampun 40 derajat!" Ole menggelengkan kepalanya dengan panik saat mengetahui suhu Yuta yang lebih tinggi dari yang ia perkirakan.
Yuta yang memang tidak berselera untuk membuka suara hanya menatap Ole dengan mata sayunya. Yuta pun merasakan jika tubuhnya terasa panas serta tidak nyaman untuk melakukan apapun sejak tadi malam.
Ole yang bingung melakukan apa segera memanggil Dale dan Bik Minah untuk memberitahu kondisi Yuta. Setelah kedua orang itu tahu, yang Ole dapatkan dari mereka ialah Yuta tengah terkena deman akibat kegiatannya yang terlalu padat dan tidak sempat beristirahat secara penuh. Begitu katanya, maka dari itu sesuai dengan anjuran Bik Minah, Yuta hanya di rawat di rumah dengan perawatan sederhana ala rumahan.
Tentu Ole sudah melakukan itu. Sudah merawat Yuta dengan sepenuh hati, tetapi yang menjadi kendala Yuta bukannya semakin membaik tetapi kondisinya malah diam di tempat seakan tidak menunjukan hasil apa-apa.
Bahkan, kini Yuta tidak lagi demam, tetapi malah menunjukan kondisi aneh yakni muntah, pusing, dan kadang pria itu mengalami emosi yang tidak stabil.
Aneh, 'kan? Ole saja hampir bingung dengan Yuta.
"Pa, Yuta dibawa ke rumah sakit aja, ya?" tanya Ole meminta saran pada Dale saat ia selesai mengantarkan makan pagi untuk Yuta di kamar.
