15 - Perawatan Malam

3.9K 344 3
                                    

"Loh, katanya tadi mau masak oseng tempe sama lontong sayur, Non? Kok jadi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Loh, katanya tadi mau masak oseng tempe sama lontong sayur, Non? Kok jadi.."

Bik Minah adalah orang pertama yang bergargumen mengenai masakan Ole yang sangat berbeda dari yang ia kira. Jelas Bik Minah heran dengan pergantian menu makan malam yang tadinya adalah menu makan cukup lengkap kini menjadi menu ala kadarnya.

Telor kuah kecap dan mie goreng.

Itulah hidangan yang telah tersedia di meja makan malam ini.

"Em, tiba-tiba pengen ganti menu aja, Bik, soalnya dipikir-pikir gak cocok malam-malam makan lontong sayur, mana temannya oseng tempu pula, gak nyambung tau, Bik." Ole memberikan jawaban seakan-akan tidak ada terjadi sesuatu dengan masakan sebelumnya. Yah, berbual di depan Bik Minah, tidak masalah, deh, Ole tidak akan malu-malu amat.

"Ya udah kalau gitu, ayo kita makan. Papa gak sabar mau rasain telor kecap buatan Ole!" seru Dale yang bersemangat untuk menikmati masakan Ole. Pria paruh baya itu telah mengisi piringnya dengan semua lauk yang tersaji, begitu pula Yuta yang sudah terlalu lapar sejak tadi.

"Ini enak, loh! Sudah pintar ya kamu masak, Le."komentar Dale usai mencoba satu suapan makanan itu.

Ole yang dari tadi belum menyentuh pirinng itu memberikan senyum masam, dan kemudian melirik Yuta yang masih dalam keadaan khidmat menghabiskan makanannya.

"Berkat bantuan Yuta juga, sih, Pa."

Bukan bantuan abal-abal tapi memang sebenarnya Yuta lah yang membuat semua makanan ini. Tugas Ole selama di dapur tadi hanya lah membersihkan sisa makanan yang berhamburan dan mencuci piring. Well, jadi sejujurnya Ole tidak memasak makanan sederhana ini.

"Tadi Ole bingung mau masak apa, Pa, jadi aku saranin buat masak makanan anak kos aja yang lebih gampang dan gak ribet buatnya." Yuta menyahut tanpa mengalihkan fokusnya pada piring.

"Memang awal-awal belajar masak itu harus makanan anak kos dulu, sih. Tapi untuk pemula kayak Ole, makanan ini udah enak, kok."

Pujian dari Dale terus keluar dan rasanya Ole semakin malu karena merasa pujian itu harusnya untuk Yuta. Tapi, karena Yuta mengerti Ole, maka ia tidak akan membutuhkan pujian itu dan masa bodo ah! Semua manusia juga pasti tidak akan gagal untuk memasak telor ceplok dan mie goreng! Walau Yuta tidak membuatnya sekali pun tadi, mungkin Ole juga berhasil membuatnya.

"Besok pagi, buatin Papa makanan ini lagi ya buat sarapan."

Kenapa Dale menjadi ketagihan? Kalau begitu apakah Ole harus membuatnya sendiri besok?

"Aku juga! Buatkan yang lebih spesial ya, Ole istriku." Yuta ikut menyahuti dengan nada yang bagi Ole sangat mengesalkan.

***

Malam ini Yuta menghabiskan waktu dengan minum kopi di teras rumah sambil menikmati pemandangan taman yang dipenuhi oleh tanaman milik Ole. Yuta sedang tidak ingin melanjutkan skripsinya karena sudah merasa revisi terakhirnya benar dan hanya meminta persetujuan saja besok, juga ia sangat tidak ingin diganggu dengan berbagai macam pekerjaan yang akan merusak acara bersantainya malam ini. Cukup sudah sejak pagi hingga sore ia direpotkan dengan PT. Caesaro itu, Yuta tidak mentolirer apa-apa jika Adam meneleponnya secara mendadak malam ini. Tentu akan ia tolak.

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now