49 - Baby Maybe

3.3K 331 6
                                    

Ole memasang wajah cemberut di kala test pack itu kembali menunjukan tanda negatif sama seperti sebelumnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Ole memasang wajah cemberut di kala test pack itu kembali menunjukan tanda negatif sama seperti sebelumnya. Dan untuk sekian kali, Ole membuang alat kecil dengan perasaan dongkol. Rasanya Ole ingin menangis, mengetahui dirinya yang belum menunjukan tanda-tanda kehamilan, yah sebenarnya ia pernah menangis akan hal itu, secara diam-diam tanpa sepengatahuan Yuta. Tetapi nampaknya malam ini Ole hanya akan dikuasai oleh perasaan jengkel yang membuatnya hanya cukup untuk mendumel sendiri.

Kemudian setelah lama bercengkrama sendiri di kamar mandi, baru lah Ole keluar, langsung mendapatkan Yuta tengah berbaring di atas ranjang seraya membaca majalah. Ole berdecak, melihat Yuta di sana. Kenapa pria itu selalu bersikap santai sekali, sih? Padahal tadi saat di acara Yuta adalah orang yang paling dibully mengenai statusnya sebagai suami yang belum bisa menghasilkan anak. Sementara Ole sudah overthinking lebih dulu di sana.

Ole merebahkan dirinya di samping Yuta, seraya melirik kegiatan pria itu. Berharap Yuta akan menegurnya atau sekedar menyambut kedatangannya karena telah menaiki di ranjang, namun nyatanya tidak ada respon apa-apa. Membuat Ole membuang napas kesal dan membuat gerakan agak kasar di sana hingga ranjang sedikit bergoyang karena ulahnya. Ole memalingkan seluruh tubuhnya ke samping, menjauhi pandangannya pada Yuta yang entah mengapa tidak peka-peka. Tetapi itu tak berlangsung lama karena Ole tidak tahan untuk mempertahankan diamnya sementara jiwa cari perhatiannya sama sekali digubris oleh Yuta. Oleh karena itu ia kembali berbalik dan kini memanggil Yuta dengan suara agak keras.

"Yuta!"

"Hm." Pria itu menjawab dengan tenang tanpa terkejut akibat suara keras Ole.

"Kamu pengen punya anak gak, sih?" tanya Ole langsung to the point tanpa basa-basi dulu.

"Pengen, sih." Yuta menjawab santuy dengan perhatian masiu terarah pada majalanya.

"Terus aku belum hamil-hamil sampai sekarang, Yut! Kamu malu gak diejekin sama teman-teman kamu yang udah punya anak?" timpal Ole lagi semakin menekankan pertanyaanya agar Yuta agak sedikit serius untuk mengobrolkan hal ini.

Dan baru lah Yuta menoleh pada Ole. "Malu? Gak lah. Toh kamu tuh belum hamil karena belum takdir aja, nanti juga bakal hamil, kok."

Ole mencibir jawaban Yuta yang terlalu monoton dan tidak membuatnya lega sama sekali.

"Tapi aku sedih ngeliat teman-teman aku dan kamu yang udah pada punya anak, sedangkan kita belum, Yut. Aku juga sudah sering cek pakai test pack, tapi tetap negatif." Ole yang menceritakan keluhannya pada Yuta di sana.

Yuta yang masih menoleh pada Ole itu kemudian menghela napas panjang, seraya menutup majalahnya lalu kini benar-benar menghadapkan dirinya untuk menatap sang istri di sana.

"Le, dengar ya, punya anak itu gak gampang loh. Memangnya kamu siap punya anak dalam waktu dekat?" tanya Yuta.

"Siap gak siap."

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now