38 - Perpisahan

2.3K 324 5
                                    

Ole terkejut setengah mati bahkan tidak bisa berkata apa-apa saat melihat apa yang ada di depannya sekarang

Ups! Ten obraz nie jest zgodny z naszymi wytycznymi. Aby kontynuować, spróbuj go usunąć lub użyć innego.

Ole terkejut setengah mati bahkan tidak bisa berkata apa-apa saat melihat apa yang ada di depannya sekarang. Dia baru saja selesai solat, dan sepertinya Tuhan sudah mendengar do'a Ole hingga kini ia bisa melihat Dale dengan keadaan yang sesuai ia harapkan.

"Papa!"

Teriakan bahagia Ole memenuhi ruangan inap Dale, bersamaan dengan pelukan kencang yang langsung Ole berikan para Dale. Ia tidak menyangka akan melihat papanya lagi setelah sempat putus asa, rupanya masih ada kesempatan untuk Ole bersama Dale kali ini. Ole harus banyak-banyak bersyukur.

"Papa tau gak, sih, aku cemas banget!" Dan Ole sudah menangis kencang di sana, di pelukan Dale. "Aku takut kalau papa ninggalin aku."

Dale hanya mengusap rambut putrinya itu tanpa mengucapkan apa-apa. Ia biarkan Ole mengoceh untuk mengeluarkan segala ketakutannya selama ini pada Dale. Tidak apa, Dale bahkan merasa bersalah melihat Ole yang begitu mencemaskannya di sana.

"Papa jangan begini lagi, ya. Jangan ninggalin Ole, lagi." Ole sudah melepas pelukannya, namun masih mengeluarkan air matanya dengan deras di hadapan Dale.

"Iya, Le. Papa juga minta maaf karena buat kamu cemas ya," ujar Dale penuh pengertian sambil mengusap air mata anak tunggalnya itu.

Ole masih terisak. Entah apa yang membuatnya semakin mellow di sana walau Dale sudah sadar dan terlihat lebih bugar dari yang diperkirakan.

"Pa, janji sama aku kalau Papa jangan lagi nyembunyiin sesuatu dari aku, termasuk keadaan papa sendiri. Janji ya, Pa?" pinta Ole di sela sesegukannya di sana.

Dale tersenyum lirih memandang Ole. "Maafin Papa, ya, Le. Maaf karena gak jujur sama kamu tentang penyakit Papa. Papa cuma gak mau kamu sedih, maka dari itu, papa gak kasih tau kamu. Juga tentang Yuta, Papa yang suruh dia untuk diam tentang ini."

Ole mendengarkan saja walau masih terisak sementara Dale terus merasa bersalah.

"Tapi Papa janji, setelah ini, gak akan ada yang Papa sembunyiin dari kamu. Pokoknya semua yang Papa alamin, bakal Papa buat laporan deh ke kamu. Ya, anak Papa sayang?"

Ole semakin menangis saja beserta dirinya yang kembali memeluk Dale di sana. Selayaknya kembali menjadi anak kecil, Ole terus memeluk erat papanya dan tidak berhenti menangis.

"Ole." Dale berguman di saat tangisa Ole mulai mereda, namun tidak membuat wanita itu melepaskan pelukannya. Ole tidak berniat untuk jauh dari Dale sepertinya. Oleh karena itu ia sama sekali tidak berpindah tempat bahkan merasa pegal dari posisinya pun tidak. Lihat, betapa sayangnya Ole pada papanya, bukan?

"Hm," sahut Ole pelan.

"Jangan marah sama Yuta, ya. Dia gak salah, bahkan dia yang selama ini merhatiin Papa, loh, karena dia satu-satunya orang yang tau tentang kondisi papa kemaren." Dale berkata di sana bertujuan agar Ole tidak lagi menjaga jarak dan melakukan aksi diam pada Yuta.

Baby Maybe ✔️Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz