31 - Curhat dan Nasehat

2.2K 338 19
                                    

"Tuy, jangan lupa siang ini ada komisaris batubara mau datang

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Tuy, jangan lupa siang ini ada komisaris batubara mau datang. Lo atur jadwal ketemunya sama Adam."

Itu lah pesan Henri sebelum pria itu pergi meninggalkan Junod berserta Yuta karena pria itu ijin cuti tiga hari karena harus menemani orang tuanya yang datang menjenguk Henri dari kampung. Kata Henri, orang tuanya sengaja datang untuk memberi Henri air minum pencari jodoh yang katanya sudah dibacakan oleh orang pintar di kampung sana. Memang ada-ada saja. Yuta yang mendengar hanya bisa speechless sementara si dodol Junod malah meminta Henri untuk menyisakan air itu untuknya.

"Gue juga pengen dapat jodoh! Nitip satu liter ya Hen, biar bisa gue minum setiap pagi."

Begitu lah kelakuan sahabat Yuta yang kadang memang gesrek. Sebelum menikah sebenarnya Yuta tidak jauh berbeda dengan kedua orang itu, tetapi sifat begajulannya perlahan hilang seiring dengan statusnya yang kini telah sah menjadi suami. Iya jelas. Yuta harus bersikap dewasa, karena sudah memiliki istri dan juga rupanya usai menikah, Yuta sering melamun sendiri dan Junod dan Henri setuju untuk mengatakan jika Yuta mulai insyaf dari dunia fana nya. Mungkin Yuta akan mengikuti jejak Adam besok. Menjadi sensitif dan garang. Rawr.

"Ole gak datang antar makan? Tumben," sahut Junod merasa jika waktu saat ini adalah waktu biasanya Ole datang dengan tingkah cerianya.

Yuta hanya diam dengan raut wajah bingung, sementara Junod melirik pria itu dengan mata menyipit.

"Lo buat Ole marah, ya?" tuduh Junod secara blak-blakan. Ia yakin jika keabsenan Ole hari ini ada sangkut pautnya dengan kejadian kemarin saat Melisa datang menemui Yuta.

"Iya kali. Dia gak mau ngomong sama gue dari kemaren," jawab Yuta mengiyakan tuduhan Junod. Pria itu bingung sendiri sekarang sambil memijat dahinya.

Junod berdecak sambil geleng-geleng kepala. "Makanya Yut, lo kalau ada mantan samperin lo jangan lo turutin! Inget, lo itu udah punya istri. Ya, walau lo nikah terpaksa tetap harus jaga perasaan Ole, bini lo!"

"Tau deh." Yuta terlanjur malas untuk menanggapi ucapan Junod karena ia tahu tidak akan ada gunanya untuknya mengelak. Toh, memang sepertinya salah Yuta karena meninggalkan Ole kemarin dan memilih mengantarkan Melisa. 

"Lagian ya, lo itu masih suka mantan lo apa gimana?" Pertanyaan Junod yang langsung disambut oleh kerlingan mata tajam oleh Yuta.

"Ngaco lo!" tampiknya. "Ya nggak lah. Gue sama dia udah selesai dan begitu pula perasaan gue."

"Terus kenapa kemaren masih ngeladenin tuh cewek? Harusnya kalau udah tau mantan, lo sebisa mungkin nolak dong!" Junod menimpali dengan gemas.

Yuta menghela nafas panjang di saat Junod mulai masuk dalam mode menyebalkannya.

"Bukan karena gue ngeladenin dia, Nod. Cuma, gue memang harus nyelesaiin sesuatu sama Melisa. Dan gue rasa itu perlu."

Baby Maybe ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن