Yusuf Thalius tidak pernah merencakan masa depan apa yang akan ia inginkan sebelumnya. Menyelesaikan kuliah saat umur dua puluh tujuh tahun adalah tujuan utama Yuta usai didapuk menjadi asisten sementara seorang direktur, yang beruntung adalah teman...
ओह! यह छवि हमारे सामग्री दिशानिर्देशों का पालन नहीं करती है। प्रकाशन जारी रखने के लिए, कृपया इसे हटा दें या कोई भिन्न छवि अपलोड करें।
Yuta pulang agak malam dari biasanya yang mana saat ini ia sangat merasa lelah. Kerjaanya tadi memang sangat menumpuk, apalagi semenjak ditinggal Junod dan Henri, Yuta semakin kerepotan mengurus proyek. Yah, tapi untungnya proyek pembangunan gedung itu tetap berjalan baik, mungkin ada sedikit kendala tapi masih bisa di handle oleh Yuta maupun Adam.
Dan kini Yuta sudah berada di kamar, masih dengan kondisi pulang kerja, Yuta sudah menemukan Ole terlelap di ranjang. Well, nyatanya malam ini ia tidak sempat menghabiskan waktu bersama Ole, mengingat jam sudah menunjukan waktu cukup malam dan Ole pun juga sudah masuk ke dalam dunia mimpi. Baiklah kalau begitu, besok pagi saja jika Yuta ingin melakukan hal-hal romantis dengan Ole. Malam ini biarkan istri gemasnya itu tidur dan juga dirinya yang akan menyusul setelah mandi.
Yuta hanya menghabiskan waktu lima menit di dalam kamar mandi yang mana sudah cukup membuat merasa bersih dan segar. Segera ia keluar dari kamar mandi dengan memakai kaos dan celana pendek yang sudah ia siapkan terlebih dahulu. Sambil mengusap rambutnya yang basah Yuta menengok ke arah meja rias milik Ole yang ternyata sedang dihuni oleh seseorang di depannya.
"Loh, udah bangun?" tegur Yuta pada Ole yang sedang berada di depan meja rias, entah melakukan apa.
"Aku lupa pake krim malam." Ole menjawab dan masih merasa sangat ngatuk karena tidurnya yang pulas harus terbangun hanya karena teringat oleh perawatan wajahnya yang terlupakan. Sad sekali saudara.
Sementara Yuta, seakan tidak ingin membiarkan istrinya kembali melanjutkan tidur, segera menghampiri Ole dan langsung memeluknya erat dari belakang.
"Yut, ngantuk!" rengek Ole di kala Yuta telah menaruh kepalanya di bahu Ole.
"Bentar. Aku pengen peluk kamu sebentar aja," jawab Yuta pelan seraya menghirup aroma manis dari tubuh Ole.
Ole pun menurutinya. Ia hanya menunggu Yuta menyelesaikan acara pelukan itu seraya mematut pantulan keduanya dari cermin meja rias.
"Yut, kok pulangnya malam banget? Ada acara apa?" tanya Ole menyadari jika Yuta pulang larut malam ini.
"Selesaiin kerjaan, Le. Lembur hari ini karena proyek 99% lagi selesai," jawab Yuta.
"Bentar lagi, dong?"
Hanya dibalas oleh anggukan Yuta yang mana juga dirasakan Ole dari bahunya sana. Kemudian Yuta mengangkat kepalanya guna ikut memerhatikan cermin di depan.
"Le, ada sesuatu yang mau aku kasih ke kamu," kata Yuta yang mana kemudian langsung melepas pelukannya dan berjalan mengambil tas kerjanya di sofa dekat ranjang. Lalu Yuta kembali lagi sambil membawa sebuah kotak kecil di tangannya.
