21 - Soft Boy

2.3K 298 1
                                    

"Loh, Pa? Kok pulang bareng Yuta?"

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

"Loh, Pa? Kok pulang bareng Yuta?"

Ole menegur heran pada Dale yang pulang bersama Yuta. Tentu ia heran melihat kedua pria di sana pulang bersama, padahal yang Ole tahu Dale hanya menumpang pada Yuta saja tadi pagi untuk mengantarnya ke kantor pajak.

"Iya Le, tadi sekalian lihat-lihat proyeknya si Yuta. Bagus juga kinerja kamu, Yut." Dale menjawab santai seraya menepuk bahu Yuta di sana. Sementara Yuta masih dalam keadaan lunglainya.

"Proyeknya Adam, kali Pa. Yuta tugasnya cuma jadi mandor karyawan di sana," jelas Ole.

"Iya tapi Papa lihat Yuta udah cocok buat mimpin perusahaan punya Adam itu. Kamu kayaknya lebih dikenal juga sama pekerja di sana, 'kan, Yut?" sahut Dale lagi kini menoleh pada Yuta yang masih enggan untuk bersuara. Kesedihan masih menguasainya ternyata walau Dale sebisa mungkin untuk bersikap biasa saja. Ya jelas, Yuta tidak bisa dengan cepat mengubah kondisinya menjadi baik-baik saja setelah mendapatkan kenyataan pahit dari Dale.

"Cita-cita Yuta emang mau ngerebut posisi Adam dari perusahaannya, Pa." Ole menyahut usai tidak mendapatkan jawaban dari Yuta. "Kalau gitu, kita makan yuk? Aku udah masak makanan kayak kemarin buat makan malam," ajak Ole kemudian.

Dijawab dengan anggukan Dale, dan ketiganya segera menuju meja makan yang ternyata telah tersedia makanan sama dengan makanan kemarin.

"Papa bilang suka sama makanan kemarin, 'kan? Jadi aku masakin lagi," ujar Ole.

Dale hanya menjawab dengan tawa singkat sebelum akhrinya duduk di kursi bersama dengan Yuta dan Ole juga. Ketiganya hampir memulai makan malam jika tidak diinterupsi oleh suara Ole yang mendadak membuat Yuta mengangkat wajahnya.

"Yut, mata kamu, kok, sembab begitu? Kayak habis nangis," komentar Ole yang ternyata peka akan perubahan wajah Yuta.

Yuta yang tidak ada tenaga untuk menjawab atau membuat alasan hanya menghela napasnya berat. Pria itu hanya menatap piring berisi nasi dan telor kecapnya dengan nanar.

"Yuta baru aja nangis, Le." Dale yang menjawab dan otomatis membuat helaan nafas Yuta semakin dalam.

"Loh, kenapa?"

Yuta sedikit melirik Dale di sana, mencoba mencari tahu apakah jawaban yang akan diberikan Dale perihal alasannya menangis itu. Apakah akan jujur atau berbual?

"Tadi Papa cerita tentang masa sulit Papa dulu, ternyata emang sesedih itu dan gak tau kenapa Yuta sampe nangis."

Ternyata jawaban yang sama sekali tidak bermutu dan Yuta hampir ingin mengelak jika tidak mengingat janjinya pada Dale.

Baby Maybe ✔️حيث تعيش القصص. اكتشف الآن