39 - Ajakan Tidur

3.2K 367 5
                                    

Yuta menemui Ole pada tepat pukul satu malam, di mana wanita itu baru menyelesaikan acara mandinya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuta menemui Ole pada tepat pukul satu malam, di mana wanita itu baru menyelesaikan acara mandinya. Ole benar-benar menghabiskan waktunya untuk menjaga Dale sejak kemarin, begitupula Yuta sendiri. Walau kondisi Dale tidak terbilang sangat sekarat, tetap saja keduanya merasa cemas dan bahkan begitu parno jika Dale kembali pingsan seperti kemarin. Yah, tahu sendiri bagaimana rasa sayang Ole terhadap sang Papa. Sangat besar dan tidak bisa dibandingkan dengan apapun itu. Yuta pun juga begitu. Selain Ole, Dale masuk dalam orang yang Yuta sayangi dan patut di jaga tentunya. Menantu yang cukup baik, bukan?

Kemudian Yuta memutuskan untuk duduk di sofa single sambil menunggu Ole yang entah tengah melakukan apa lagi di kamar mandi. Yuta akui tubuhnya juga lelah, ingin segera istirahat, namun nampaknya hal itu akan ia tunda dahulu sebelum melihat Ole keluar dari kamar mandi. Yah, jujur Yuta merindukan si bawel itu. Akhir-akhir ini Yuta keseringan melihat Ole merenung dan itu cukup membuat Yuta ikut sedih. Oleh karena itu, setidaknya malam ini Yuta ingin menghibur Ole walau hanya dengan lelucon garing, setidaknya ia ingin melihat senyum di wajah cantik istrinya itu.

"Yut, belum tidur?" Tiga menit berlalu, baru lah pintu kamar mandi terbuka memunculkan Ole dengan dress tidur tanpa lengan  berbahan satin berwarna merah mudanya di sana. Rambut wanita itu setengah kering, dan hal itu yang membuatnya cukup lama di kamar mandi karena tengah mengeringkan rambut dengan hairdyer.

"Nunggu kamu, Le." Yuta menjawab.

"Ngapain nunggu aku, sih Yut? Harusnya kamu tidur aja duluan, udah malam loh ini." Ole melempar handuknya asal hingga sepenuhnya masuk ke dalam keranjang pakaian kotor. Lalu ia menghampiri Yuta yang masih duduk di sofa, masih memandanginya di sana.

"Duduk sini." Yuta menepuk pahanya, mengisyaratkan agar Ole bisa menempatkan tempat itu. Ole yang tidak ragu akan perintah Yuta langsung menempatkan dirinya di pangkuan Yuta. Posisi bak anak bayi yang tengah bermanja dengan sang ibunda itu tengah mereka lakukan saat ini. Ole menaruh kepalanya di dada bidang Yuta, sementara Yuta menepuk paha wanita itu seakan memberi timangan tidur.

"Capek ya?" tanya Yuta dengan nada lembut.

Hanya dijawab dengan anggukan kecil Ole. Wanita itu terlalu malas untuk mengangkat suara sementara dirinya terlalu nyaman dengan posisi seperti ini. Berada di dekapan Yuta adalah hal ternyaman selain berada di ranjang  menurut Ole, dan sepertinya ia akan betah jika harus berlama-lama dengan posisi seperti ini.

"Tadi aku sempat ngobrol sama dokter, katanya kondisi Papa mulai membaik Le, kalau Papa rajin ngikutin saran dokter dengan rajin kontrol di rumah sakit, kemungkinan besar Papa bakal pulih lebih cepat," ujar Yuta memberitahu perihal obrolannya dengan dokter yang menangani Dale sejak operasi kemarin. Hal itu setidaknya akan meringankan beban pikiran Ole juga, 'kan?

Ole menjawab lagi dengan anggukan. Bukannya ia terlalu lelah dan memilih untuk tidur di sana, bukan. Ole masih membuka matanya, namun dengan tatapan mata yang kosong.

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now