13 - Makan Siang

2.4K 308 2
                                    

Bukan Adam namanya jika tidak meninggalkan segudang pekerjaan secara tiba-tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bukan Adam namanya jika tidak meninggalkan segudang pekerjaan secara tiba-tiba.

Jadi, pagi ini Yuta harus merelakan waktu bertemu dengan dosen pembimbingnya karena mendapat panggilan dari Adam yang mengatakan jika Yuta harus datang ke lokasi pembangunan untuk menjadi leader menggantikan pria itu yang mendadak harus pergi ke Yogyakarta.

Ah, memang munyuk si Adam itu! Tidak memiliki belas kasihan pada Yuta yang tinggal selangkah lagi mendapatkan acc skrispi dari dospem. Tapi ya karena Yuta adalah teman yang baik, jadilah ia memilih untuk mengundur jadwal bimbingannya dan berakhir berdiri di lapangan penuh terik matahari ini.

"Pokoknya nanti kalau Bos Adam pulang, kalian langsung unjuk rasa minta kenaikan gaji ya!" pesan Yuta pada tim proyeknya di sana. Walau ia baik hati, Yuta masih memiliki rasa dendam juga pada pria bernama Adam Caesaro itu.

"Ah, Bos Adam mah, gak bakal kena unjuk rasa sama pekerja di sini, Yut! Dia sering kasih bonus lebih, masa kita tega mau minta naik gaji lagi?" cerocos salah satu tim Yuta yang rupanya pendukung Adam garis keras.

"Ya maksudnya naikin gaji gue! Karena dia nih, gue batal ketemu dosen di kampus."

"Itu salah lo, siapa suruh lulus di umur tua? Kalau gue jadi lo ya, mending gue gak kuliah sekalian, daripada harus pontang-panting ke kampus cuma buat nyelesain apa tuh namanya dipsy?"

"Skripsi goblok! Dipsy mah muka lo itu!" timpal Yuta yang menjadi naik darah sendiri.

"Ya itu lah maksud gue."

"Lo kalau belum ngerasain kuliah gak usah bacot ye, Gung. Gak tamat SMP aja banyak omong lo, ah!"

"Ye, emang gak tamat SMP, tapi setidaknya gue nikah duluan dari pada lo!"

Lah, kenapa membawa nama pernikahan? Dasar si Agung, semakin membuat suasana semakin panas saja.

Yuta yang malas meladeni Agung lagi memilih untuk membubarkan rapat kecil itu dengan alasan ingin mengambil air wudhu karena merasa ia tengah dikelilingi oleh setan. Hari ini bisa ia pastikan akan menjadi hari yang menyebalkan bagi Yuta. Panas, emosi, lapar, jadi satu.

"Waduh, Kang Ucup mukanya udah gosong aja, nih!" seru si setan satu lagi yang bernama Junod. Yah, jika di lapangan ada setan bernama Agung, maka di indoor akan ada setan bernama Junod beserta selirnya bernama Henri. Sial, wudhu Yuta terasa batal karena harus kembali mengumpat melihat Junod di sana.

"Yut, kayaknya lo bisa jadi kandidat nih, buat nerusin perusahaan Adam. Liat, usaha lo paling keras diantara kita, loh." Henri menyahut di sana.

"Iya, apalagi si Adam akhir-akhir ini demen keluar kota tanpa alasan, dan urusan kerjaanya pasti dia serahin ke lo, Yut. Kata gue, mending lo siap-siap buat ngerebut posisi Adam, gak bakal lama lagi gue yakin, nih, tuh curut bakal turun tahta!" Junod nampak kesenangan jika Adam si direktur tempatnya bekerja itu turun jabatan.

Baby Maybe ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang