06 - Alasan Menikah

3.4K 407 26
                                    

Acara yang dimaksud Ole ternyata bukan sekedar acara biasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Acara yang dimaksud Ole ternyata bukan sekedar acara biasa. Saat keduanya sampai di Hotel dengan pakaian yang beuh, bisa dibilang mewah namun elegan, Yuta langsung dikejutkan dengan sambutan ketika pintu ballroom luas itu terbuka lebar.

"Calon pasutri telah memasuki ruangan!"

Yuta mengenal betul siapa para tamu yang duduk manis di sana. Teman-teman Yuta yang juga ikut memeriahkan acara tidak dimengerti ini.

"Le?" panggil Yuta melirik cewek di sampingnya. "Ini buat apaan, sih?"

Ole menyahut sambil mengeratkan pegangan tangannya di lengan Yuta. "Acara biasa sih. Cuma pengen kumpul-kumpul aja sama mereka,"

Kumpul-kumpul? Kumpul di hotel mewah seperti ini? Lihat, Ole mengatakan itu seakan tempat ini adalah warung kopi.

"Tapi gak harus di sini juga, Le. Udah kayak kondangan tau gak?"

"Ya bodo amat."

Yuta mendengkus, mendapati jawaban sakral Ole yang ia tahu tidak bisa diganggu gugat. "Awas aja lo habis ini macam-macam, suruh gue sambutan di panggung ya!" Takut-takut Ole merencakan sesuatu yang licik terhadap dirinya.

"Iya enggak kok! Ya udah sana kumpul sama Junod, gue mau bareng Naya dulu," Cewek itu segera memisahkan diri, menghampiri teman-temannya yang juga berada di sana. Sedangkan Yuta, tidak memiliki pilihan lain untuk bergabung bersama Junod, dkk.

Tidak mungkin ia kabur. Mau jadi santapan malam putri dalentha itu?

"Kang Ucup, makin ganteng aja, nih! Rambut udah kagak jamet lagi ye," ledek Junod sambil mengedipkan matanya genit.

Yuta menarik kursi di sebelah Adam, menempatkan bokongnya dengan kasar tanpa memedulikan ejekan Junod yang ia tahu tidak akan berhenti dalam waktu sebentar.

"Gue heran kenapa si Ole mau buat acara beginian sampe undang banyak teman-temannya lagi," celoteh Junod, "kayaknya dia seneng banget ya nikah sama lo?"

"Gak mungkin kali!" elak Yuta malas. "Kalau bukan karena bokapnya aja, dia juga ogah nikah sama gue."

"Masa sih?"

Jujur, Junod masih tidak percaya dengan alasan pernikahan Yuta dan Ole. Masa hanya karena permintaan ayah Ole, mereka mau menerima pernikahan ini?

Seperti, terlalu apa ya..., terlalu sepele mungkin? Beda cerita dengan kasus Adam yang memang menikah karena keadaan mendesak. Mungkin Junod bisa percaya, tapi untuk Yuta ...

Hm, sepertinya ada sesuatu yang perlu ia selidiki di sana.

"Lo beneran gak hamilin si Ole 'kan Yut?" cecar Junod dengan mata menyipit.

"Ya bakal dihamilin lah kalau udah sah," sahut Henri nampak bosan mendengar prasangka Junod lagi.

Sedangkan Yuta tidak berminat meladeni Junod. Membiarkan cowok pirang itu bergelut ria bersama Henri, kemudian ia memilih menikmati jamuan makan malam mewah yang jarang ia santap jika tidak bersama Ole.

Baby Maybe ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang