Yusuf Thalius tidak pernah merencakan masa depan apa yang akan ia inginkan sebelumnya. Menyelesaikan kuliah saat umur dua puluh tujuh tahun adalah tujuan utama Yuta usai didapuk menjadi asisten sementara seorang direktur, yang beruntung adalah teman...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Pagi ini Yuta sudah memantapkan diri untuk bertemu dengan sang Dosen pembimbing, tanpa menerima panggilan apapun itu mengenai pekerjaan, atau apalah itu. Ayolah! Yuta ingin segera lulus dari kampus ini, dia tidak ingin menjadi mahasiswa abadi! Dan paling penting, Yuta sudah lelah menjadi donatur di kampus tercinta ini. Cukup sudah memnyumbangkan uangnya, karena status Yuta saat ini bukan lah si bujang pencari uang rokok lagi, melainkan si suami pencari nafkah.
Baik, kembali dengan Yuta yang kini sudah rapi dengan setelan kemeja flanelnya yang ia pakai sebagai penutup kaos hitam lengan pendeknya, lengkap dengan celana jeans dan sepatu kets andalannya jika pergi ke kampus. Yuta sudah sarapan bersama Ole dan Dale, sudah memanskan motor juga, tinggal lima menit lagi ia berangkat.
"Yutaaa!"
Panggilan Ole buat Yuta batal masang helmnya dan menengok pada wanita itu.
"Apaan?"
"Kamu ke kampus?"
"Iya, mau nyerahin revisi terakhir. Doain di acc ya."
"Pasti, dong. Kalau udah di acc, kabari aku ya, Yut. Pokoknya traktiran!" seru Ole yang ikut senang karena dulu dia sempat dibuat pusing oleh Yuta perihal mencari bahan penelitian.
"Ye, belum juga sidang udah traktiran aja," balas Yuta malas.
"Hitung-hitung kamu sedekah sama istri sendiri, Yut. Oh iya, aku boleh nitip sesuatu gak?" pinta Ole.
"Nitip apaan?"
Lalu Ole memberikan bingkisan coklat yang terhias dengan rapinya di sana.
"Apaan ini? Mahar?" komen Yuta seraya menerima bingkisan itu.
"Mahar lo kate gue mau ngelamar, Yut!" Ole bahkan lupa dengan panggilannya dengan Yuta saking geregetnya pada pria itu.
"Ya terus apaan? Dan gue kasih ke siapa?" tanya Yuta pada akhirnya.
Ole sambil mesem-mesem menjawab. "Kasih ke Pak Nicky. Kamu pasti kenal, 'kan?"
Membuat Yuta melongo sejenak saat mendengar nama yang tak asing baginya. Ya, tentu Yuta sangat tahu siapa orang yang akan diberikan bingkisan caem ini dari Ole.
Adalah Nicky Sanjaya, alias Dosen muda yang mengajar Hukum Bisnis, dosen yang banyak sekali memiliki penggemar dari balita hingga lansia. Pak Nicky ini menjadi idola dari segala idola di kampus, termasuk Ole sekali pun yang terkagum-kagum dengannya.
"Dih, masih suka sama dia?" sewot Yuta tidak menyangka jika Ole masih aja cari perhatian dengan dosen tersebut. "Inget, kamu udah lulus lama, Le, paling juga dia udah lupa sama kamu."
