27 - Shopping

1.9K 281 1
                                    

"Yut, tapi Adam beneran gak marah, 'kan kemaren aku muntahin?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Yut, tapi Adam beneran gak marah, 'kan kemaren aku muntahin?"

Sepanjang jalan menuju mall, Ole tidak berhenti bertanya mengenai kejadian tidak mengenakan antara dirinya dan Adam kemarin. Well, setelah muntah dengan tidak sopan hingga mengenai sepatu dan celana Adam, Ole hanya bisa berdoa jika Adam tidak mengamuk dan berakhir memecat Yuta. Yah, bisa saja Yuta yang terkena imbasnya bukan?

"Kalau ngamuk sih, jelas, Le. Tapi gak lama, kok. Tuh orang emang pemarah tapi cepat redanya," jawab Yuta santai sambil memutar stir menuju parkiran mall.

Ole masih khawatir, "beneran? Habis kemaren mukanya sangar banget, aku jadi takut dia malah pecat kamu."

Disambut dengan tawa ringan Yuta. "Ya gak mungkin lah, Le. Paling besok dia gak ngebolehin kamu datang ke basecamp lagi."

"Hah? Yang bener?" Mata Ole membulat tidak percaya. Jelas ia keberatan jika Adam melarangnya datang menemui Yuta.

Yuta hanya melirik Ole sekilas sebelum menempatkan mobilnya dengan sempurna di parkiran basement. Kemudian pria itu membuka seatbelt-nya lebih dulu sementara Ole masih dalam mode diam di tempat.

"Hooh. Katanya kamu boleh datang kalau toiletnya udah di renovasi."

"Ih, yang bener, dong, Yut!"

Yuta tertawa lagi, lalu dengan segera membuka seatbelt Ole hingga membuat wanita itu lebih bebas bergerak.

"Tau gak, Le? Sebenarnya ada benernya kamu muntahin si Adam. Coba deh, habis kejadian itu, tuh orang jadi sadar kalau toilet di lokasi emang gak layak buat dipake. Dan alhasil? Basecamp udah punya toilet pribadi sekarang. Jadi, yah, harusnya aku terima kasih sama kamu."

Begitu lah kata Yuta yang mana membuat kedua pipi Ole bersemu menahan malu.

***

Yuta memperhatikan betapa banyaknya koleksi pakaian wanita yang tengah ia kunjungi bersama Ole hari ini. Rencana awal sebenarnya Ole ingin mengajak ke butik serta fitting kebaya untuk wisuda Yuta besok, tapi tidak jadi karena mengingat waktu wisuda Yuta akan terlaksana tiga hari lagi, sementara menjahit kebaya itu membutuhkan proses lima hari atau bahkan bisa lebih. Oleh karena itu, Ole memilih untuk membeli kebaya langsung jadi saja dan ia pikir akan lebih praktis.

"Yut, mending warna tosca apa lilac?" tanya Ole sambil menyodorkan dua buah kebaya berbeda warna yang menjadi pilihannya saat ini.

Yuta menaikan kedua alisnya seraya melihat dua buah pakaian yang disodorkan padanya. "Hijau sama ungu ya?"

"Iyaa. Bagus mana buat aku?"

"Ya bagus dua-duanya sih, tapi kenapa gak warna putih aja?" tanya Yuta seketika mengingat jika ibunya dulu sering memakai kebaya putih saat mengantar Yuta sekolah pada hari kartini.

"Udah biasa, Yut. Lagian kebayan warna putih di sini kurang bagus." Ole menjawab yang membuat Yuta mengangguk saja.

"Merah deh."

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now