19 - Memberanikan Diri

2.5K 322 3
                                    

Yuta menghabiskan malam dengan melamun di teras kecil kos-nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yuta menghabiskan malam dengan melamun di teras kecil kos-nya. Yah, dia kembali menginjakan diri di tempat hunian buruk rupanya guna merefleksikan pikiran yang sejak kemarin kacau. Yuta tidak ada niatan untuk pulang ke rumah Ole, mengingat perasaannya masih tidak nyaman untuk bertemu wanita itu. Well, bukannua Yuta adalah pria yang baperan, tetapi memang jujur sudah lama Yuta memendam perasaan ini.

Perasaan yang selalu membuatnya merasa tidak pantas dan tidak dibutuhkan sebagai seorang suami. Yuta tahu jika pernikahan ini memang tidak berlandaskan cinta, tapi bukan berati Yuta lepas tanggung jawab dari masalah Ole, bukan? Walau itu adalah masalah pribadi sekalipun, dengan adanya ikatan sah pada mereka, Yuta berhak tahu hal apapun itu mengenai Ole.

Itu yang membuat Yuta jengkel dan merasa tidak dihargai. Dan Yuta jadi terpikirkan mengenai ucapan Rian kemarin, tentang posisi Yuta yang sama sekali tidak berarti apa-apa sebagai suami Ole.

Apakah benar begitu? Dan apakah lambat laun, ia akan terbuang?

Well, memang tidak ada perjanjian atau kesepakatan sampai kapan pernikahan ini berjalan. Yuta pun tidak akan keberatan jika suatu saat Ole jatuh cinta pada pria lain, ia tahu dirinya pun tidak bisa menjadi seseorang yang tepat untuk Ole. Namun, jika memang pernikahan nantinya berakhir, apakah Yuta akan menjadi satu-satunya orang yang paling dirugikan? Ralat, apakah hidupnya yang sudah kacau ini semakin balau dengan adanya pernikahan ini?

Ya ampun, kalau begitu Yuta hanya bisa mengasihani dirinya sendiri. Apa salah yang pernah ia lakukan hingga bisa seterpuruk ini, ya?

"Yut."

Yuta yang tengah merana itu kemudian kedatangan tamu tanpa diundang. Well, itu adalah tetanggan sendiri, alias Ole yang berkunjung ke kos sempitnya ini.

Yuta tidak menjawab namun tidak pula mengusir Ole. Ia hanya diam di tempat walau keadaan seketika berubah menjadi canggung di saat Ole menempatkan diri untuk duduk di samping Yuta. Wanita itu mengikuti arah pandang Yuta menatap tembok di depan.

"Papa nanyain kamu Yut, kenapa kamu gak pulang dari kemarin." Ole pun bersuara, menyampaikan niatnya datang menemui Yuta. "Terus aku bilang kamu lagi lembur kerja di basecamp."

Suasana masih terasa canggung karena Yuta masih belum berniat membalas ucapan Ole, bahkan menatap wanita itu saja tidak. Entah apa yang membuat Yuta menjadi sosok yang jual mahal kali ini. Eh, mungkin saja dia sedang merajuk, ya?

"Tapi Papa bakal curiga kalau kamu gak pulang ke rumah malam ini. Pasti dia nyangka kita lagi berantem," lanjut Ole lagi. Kemudian wanita itu menoleh pada Yuta, menatap Yuta yang masih setia memasang wajah datarnya di sana.

"Tentang kejadian kemarin, aku minta maaf, Yut. Aku gak tau kalau yang aku lakuin selama ini bikin kamu marah." Ole pun mengatakan apa yang menjadi niatnya bertemu Yuta. "Aku sama sekali gak pernah berniat untuk mempermainkan kamu, pernikahan kita, aku gak pernah punya niat itu, Yut," lanjutnya lagi.

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now