28 - Wisuda

1.8K 284 5
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat Yuta tunggu-tunggu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini adalah hari yang sangat Yuta tunggu-tunggu. Setelah melewati banyak rintangan untuk menyelesaikan pendidikan, usai cuti dua tahun demi menyambung hidup, mati-matian menyelesaikan skripsi, pada akhirnya Yuta berhasil melewati semua itu. Kini ia sudah berada di final yang mana Yuta akan menyambut kelulusannya sebagai sarjana. Wah, sangat membanggakan sekali, Bos! Akhirnya Yuta bisa memakai toga dan jubah kebanggaan kampusnya. Selamat ya sekali lagi, Yut.

Dan saat ini, Yuta sudah berada di halaman kampus yang mana sudah terisi banyak sekali mahasiswa yang juga melaksanakan wisuda bersama Yuta. Yuta di sana tidak sendiri, ada Ole, Dale, dan mengejutkannya Yuma beserta anak-anaknya alias saudara tiri Yuta juga berada di sana. Yuta sampai heran sendiri mengapa ayahnya bisa meluangkan waktu untuk datang ke acara wisudanya.

"Selamat ya, Yut."

"Mas Yuta selamat ya akhirnya lulus juga!"

"Papi bangga sama kamu, Yut!"

Begitu lah ucapan yang diberikan untuk Yuta oleh orang-orang di sana. Yuta yang tidak memungkinkan untuk menjawab satu per satu hanya mengangguk saja dengan senyum yang agak terpaksa tentunya. Well, Yuta masih memiliki perasaa tidak suka atas kehadiran Yuma oleh karena itu ia agak sungkan untuk bereaksi heboh seperti layaknya orang yang baru lulus kuliah.

"Kang Ucup!"

"Atuy!"

"Woi, jamet!"

Dan sorakan lain yang juga terarah untuk Yuta kembali datang. Yuta tidak kaget dengan pelaku pemanggil panggilan kampret itu. Di sana sudah ada Junod, Henri, beserta Entong datang menghampiri Yuta sambil membawa masing-masing bingkisan.

"WAH SARJANA NIH!" pekik Junod heboh sendiri melihat kerumunan halaman kampus dengan orang-orang bertoga yang belum pernah ia rasakan sebelumnya. Maklum, lulusan SMA.

"Nih, Bang! Gue kasih hadiah spesial buat lo!" Entong memberikan bingkisan untuk Yuta dan langsung disambut oleh Yuta.

"Ya makasih, Tong. Moga berguna deh!" jawab Yuta.

Lalu dilanjutkan dengan obrolan yang tidak begitu penting oleh teman-teman Yuta, begitupula keluarga Ole maupun Yuta yang asyik bercengkrama di halaman kampus.

"Jadi, habis ini lo foto studio sama Ole?" tanya Henri.

"Iya. Sekalian sama keluarga Yuta juga." Ole yang menjawab.

"Terus sama kita? Gak?"

"Gak dulu, Tong. Muka lo terlalu bagus buat di cetak foto!"

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now