40 - Menyatu

4.3K 375 11
                                    

AdultContent

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.




AdultContent

skip bagi yang tidak nyaman dan untuk di bawah umur mohon undur diri dahulu ya

***********

Ucapan seduktif dari Yuta yang hanya bisa membuat Ole diam dengan mimik wajah tegang. Di saat Yuta kembali mendekatkan wajahnya, mencium bibirnya kembali, Ole tidak bisa menggerakan tubuhnya barang sedikitpun untuk menolak tindakan pria itu. Bahkan, parahnya bibirnya ikut bergerak, Ole merasa nalurinya telah dikuasai penuh oleh hawa nafsu hingga tidak bisa melakukan apa-apa selain pasrah menerima segala perlakuan Yuta.

Bibir Yuta terus mengeksplor dalam bibir Ole yang rupanya masih kesusahan untuk menyamakan gerak ciumannya. Ole hanya bisa menerima di saat Yuta melesakan lidahnya, menyusuri rongga mulut Ole dengan gerakan kasar. Ole merasa tubuhnya bergidik secara bersamaan dengan dirasakannya telapak tangan Yuta turun untuk mengusap kulit pahanya yang terbuka bebas di sana.

Katakan Yuta sudah kehilangan akal sekarang. Yuta hanya ingin Ole dan tidak ada lagi yang bisa menghentikannya walau Ole menolaknya sekali pun. Yuta tidak melepaskan ciuman panas mereka, semakin menambah suasana tegang di mana tangannya telah menyusup masuk ke bawah drees pendek yang Ole gunakan. Hingga dress tipis milik Ole itu tersingkap ke atas karena ulah tangan Yuta yang tidak berhenti mengusap seluruh permukaan kulit halus nan licin milik Ole.

"Yut—"

Ole menarik diri dari ciuman brutal Yuta yang ia pikir tidak akan berhenti dalam waktu dekat sementara ia mulai kehabisan oksigen berserta dengan keadaannya yang kini semakin terbuka di depan Yuta. Jantung Ole berdegup sangat kencang saat menatap wajah Yuta yang telah dikuasai oleh nafsu. Dia hanya menggigit bibir bawahnya dengan perasaan takut, ingin menyudahi apa yang telah terjadi saat ini pada Yuta.

"Yuta, aku—"

"Jangan menolak, Le. Untuk saat ini, jangan."

Yuta memotong ucapan Ole yang ia duga sebelumnya akan meminta berhenti. Yuta tidak akan menerima permintaan itu untuk saat ini. Kali ini biarkan wanita itu yang mengalah untuk Yuta.

Lalu, tidak berlangsung lama hingga Ole membalas jawaban Yuta, Yuta kembali menempelkan bibirnya, melumatnya kasar seperti yang ia lakukan barusan, dan Yuta tidak memiliki rencana untuk melepaskannya karena ia tahu Ole akan bertindak lain jikalau tidak ia bungkam dengan cara seperti ini.

Ole masih bimbang untuk tetap menolak atau pasrah akan tindakan Yuta. Ciuman Yuta kembali datang dan Ole tidak menunjukan tanda untuk menolak walau sebenarnya Yuta tidak akan menerima penolakan jikalau Ole menolak sekalipun. Ole hanya mencengkram kuat kerah kaos yang dikenakan Yuta, mencoba menyeimbangi ciuman panas Yuta yang semakin dalam di sana.

Hingga beberapa menit kemudian, Ole merasakan kegilaan dalam dirinya semakin muncul di kala tangan Yuta telah menyentuh dadanya. Pikirannya sudah mengikrarkan penolakan keras atas apa yang telah Yuta lakukan padanya, namun nyatanya hatinya berkata lain. Seakan hati Ole adalah milik Yuta yang mana akan mematuhi segala perintah dari pria itu. Kini ia bisa rasakan jika telapak tangan Yuta telah menyentuh dadanya secara bergantian. Ole hanya bisa menggerakan tubuhnya karena merasa sensasi yang begitu berbeda di saat bagian tubuh sensitifnya telah disentuh oleh orang lain selain dirinya sendiri.

Baby Maybe ✔️Where stories live. Discover now