35 - Ciuman

3.4K 379 11
                                    

"Yut, nanti pulang jam berapa?"

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.

"Yut, nanti pulang jam berapa?"

Sarapan pagi kali ini berlansung kepagiaan, karena Yuta harus berangkat lebih pagi karena ada sesuatu yang harus ia urus sebelum pergi ke lokasi. Maka Ole yang sudah memantapkan diri menjadi istri yang baik, juga ikut-ikutan bangun lebih pagi dan menyiapkan sarapan untuk Yuta. Yah, walau pada akhirnya Bik Minah yang menyiapkannya karena nasi goreng buatan Ole gosong karena wanitu itu tidak fokus. Salahkan Yuta yang memanggil Ole hanya menyuruh wanita itu memilihkan dasi untuknya, jadi Ole harus meninggalkan masakannya sendiri hanya karena dasi.

Tapi, bukankah itu awal yang bagus? Terutama untuk Yuta yang sebelumnya jarang meminta bantuan Ole, dan kini pria itu sudah mulai bertingkah layaknya suami. Meminta memilihkan dasi. Lucu juga, Yut. Besok-besok, Yuta harus meminta Ole untuk memilihkan kemejanya kalau begitu.

Lanjut dengan acara sarapan yang berjalan khidmat, ditemani dengan suara televisi yang menampilkan acara berita pagi. Ole sibuk memerhatikan Yuta, sementara Yuta sendiri sibuk menghabiskan makanannya.

"Jangan diliatin terus, nanti makin jatuh cinta." Yuta menegur tanpa menoleh pada Ole di sana.

"Gimana gak jatuh cinta, Yut? Kamu semalam gemas banget, sih!" balas Ole yang seketika membuat Yuta terbatuk. Pria itu langsung menatap Ole dengan pandangan heran.

"Gemas?" ulang Yuta.

Ole mengangguk. "Tadi malam pas kamu bilang kamu yang lebih duluan jatuh cinta sama aku, itu buat aku gemas banget, Yut. Aku jadi bayangin pas awal ketemu, kamu udah klepek-klepek lihat aku yang cantik ini." Ole mulai kepedean di sana hingga membuat Yuta melongo

"Memangnya tadi malam aku bilang begitu?"Kini Yuta pura-pura tidak sadar.

"Iya!"

"Masa, sih?"

"Mimpi kali kamu. Yang naksir duluan, 'kan, kamu, Le."

"Aku yang nyatain duluan, Yut. Tapi kamu sendiri yang ngaku kalau kamu yang suka aku duluan, ih!"

Walau begitu, Yuta hanya bercanda, kok. Setelah melihat wajah kesal Ole, Yuta segera tertawa dan mengusap puncak kepala Ole dengan terkekeh pelan menandakan jika ucapan wanita itu benar adanya.

"Ngomong-ngomong Papa mana, ya? Kok, belum keluar kamar, tumben banget." Yuta mencari sosok Dale yang biasanya akan lebih dahulu berada di meja makan, namun hari ini pria itu tidak ada atau mungkin Dale sedang pulas tertidur sepertinya.

"Iya. Papa juga jarang banget bangun siang, deh. Tumben banget," sahut Ole ikut sadar akan absennya Dale pada pagi ini.

Tetapi, panjang umur, di saat keduanya membicarakan tentang keberadaan Dale, tiba-tiba pria itu sudah menampakan diri dan terlihat baru saja keluar dari kamarnya yang berada di lantai satu. Melihatnya sang Papa, Ole langsung menegurnya dengan riang.

"Papa!" Ole berseru melihat kedatangan Dale. "Ayo sarapan. Bik Minah masak nasi goreng favorit Papa."

Dale membalas dengan senyum dan sebentar menatap menu sarapan yang tersaji di meja makan. Lalu tidak lama, Dale kembali menatap Ole dan Yuta bergantian.

Baby Maybe ✔️Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin