Bab 6

3.7K 476 9
                                    

Enjoy.......

Happy Readings🍁🍁🍁



"Kau akan menjadi istriku yang ke empat puluh sembilan," ucap Si Pemimpin Bandit yang mendapat sorakan para pengikutnya.

Suara tawa menggema di padang rumput yang sepi.

Ling Yi menelan kering. Gadis itu berusaha bersikap tegar meski dibalik gaun roknya yang anggun, sepasang kaki tengah gemetar disana.

"Kita akan memiliki banyak anak yang cantik dan juga tampan," katanya dengan lembut dan mendayu-dayu. Pimpinan bandit itu lalu tertawa renyah, penuh kemenangan.

Ling Yi menelan air liurnya dengan susah payah. Membayangkannya saja dia tidak mampu, apalagi jika hal itu benar-benar terjadi nanti.

Pengawal yang ayahanda berikan padanya sama sekali tidak bisa membantu. Pria itu seperti mayat yang tergeletak di atas tanah.

Ling Yi merasa kasihan, tapi dia lebih kasihan pada dirinya sendiri. Dia tidak ingin berakhir ditangan para bandit jalanan itu. Tidak!

"Tuan-tuan," ucap Ling Yi dengan senyum merengeh, berusaha untuk tidak membuat para bandit itu bertindak. "Sebenarnya aku ini sedang bepergian jauh. Aku telah pergi ke berbagai tempat untuk menyembuhkan penyakitku," tambahnya dengan terbatuk-batuk.

Para bandit mengernyit mendengarnya. "Penyakit apa?" tanya pimpinan bandit penasaran.

"Sudah lima tahun ini penyakitku tidak kunjung sembuh, Tuan. Saat aku batuk dan bersin, maka penyakit yang kumiliki bisa menular pada orang lain," jawab Ling Yi. Dia terbatuk dengan keras hingga beberapa pria yang tadinya berdempet sekarang mundur dengan langkah besar. Mereka menutup hidung dan memalingkan wajah kearah lain.

Dan kesempatan itu Ling Yi gunakan untuk melarikan diri. Dia berlari dan terus berlari. Sesekali Ling Yi menatap ke belakang, dia tidak sadar jika di depannya ada sebuah sungai.

Kakinya terpeleset dan jatuh. "Argh," teriaknya sesaat sebelum tercebur ke dalam sungai.

Air yang hening menjadi bergelombang, tidak ada yang tahu seberapa dalam sungai itu. Dan sialnya, Ling Yi tidak bisa berenang.

Tubuhnya terasa dingin oleh sentuhan air yang menghanyutkan nya semakin dalam. Jika dia akan mati tenggelam ditempat itu, maka dia pasrah.

Namun, suara langkah kaki kuda berderap menuju ke arah sungai. Entah dari mana datangnya pria berpakaian hitam dengan kuda tunggangannya. Dan tanpa berpikir panjang, pria itu meloncat ke dalam sungai.

....

Di istana, Raja Tao memanggil Putra Mahkota dan Jenderal Wanwei datang ke ruang pribadinya.

"Apa Lifei sudah kembali?"

"Belum, Ayahanda," jawab Li Yuan dengan membungkuk hormat.

Raja menghembus napas kasar. "Hari hampir gelap, kenapa Lifei masih belum kembali?"

"Ayahanda jangan khawatir. Ananda akan segera menyusulnya ke kota."

Raja mengangguk menerima usulan Putra Mahkota. "Pergilah, temukan adikmu," perintah raja.

Li Yuan mengangguk.

Putra Mahkota dan Jenderal Wanwei memberi hormat sebelum meninggalkan raja yang termenung, merasa kacau dan gelisah.
.

.

.

Ling Yi membuka mata perlahan, dia terkejut melihat sosok pria asing dihadapannya.

"Jangan, jangan. Jangan nikahi aku!" pekiknya, dia ketakutan setengah mati. Bagaimana jika pria itu telah melakukan hal yang tidak-tidak padanya?

 Bagaimana jika pria itu telah melakukan hal yang tidak-tidak padanya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang