Bab 79

886 144 6
                                    

Happy Reading🍁🍁🍁


🍁🍁🍁🍁🍁


Lima buah keranjang penuh oleh tanaman obat. Zhong Yu, Mei Qing dan Liu Ze menyelesaikannya dalam waktu setengah hari. Sesuai perjanjian, sore ini Zhong Yu akan ikut menjual barang ke kota Huang.

"Kenapa harus ke kota Huang?" Pertanyaan Zhong Yu terdengar konyol. Bagaimanapun, dia penasaran seperti apa Kota Huang itu.

"Karena di sana adalah kota perbatasan wilayah Kerajaan Yang. Banyak orang yang keluar masuk dan berdagang di sana. Lokasinya sangat strategis," jawab Mei Qing.

Liu Ze merapikan bekal dan barang-barang yang harus di bawa di atas gerobak dorong. Kemudian ikut menimpali. "Dulu, kota itu sangat mengerikan. Ada seorang berandal terkenal di sana. Kudengar dia anak seorang menteri di istana Yang."

Si berandal yang Liu Ze bicarakan itu adalah Yin Chen.

"Tapi sekarang sudah berubah. Sejak perang besar itu, kerajaan Yang dipimpin oleh raja baru yang sangat muda," sambung Liu Ze.

"Sepertinya kau tahu banyak mengenai kerajaan Yang," sindir Mei Qing. "Jangan lupa, nenek moyang kita dulu juga merupakan rakyat negara Yang. Setiap generasi yang memimpin kerajaan Yang tidak pernah berubah, semuanya kejam dan tidak bermoral. Kali ini pasti sama saja."

Liu Ze tidak menyahut, barangkali tidak tahu harus menanggapinya. Dia sendiri tidak pernah melihat pemimpin kerajaan Yang dan semoga dirinya tidak akan pernah bertemu dengan pemimpin seperti itu.

Setelah persiapan selesai, mereka memulai perjalanan. Mei Qing berjalan di barisan terdepan sementara Zhong Yu menarik gerobak kayu sekuat tenaga. Liu Ze yang paling santai, hanya membawa beberapa botol air minum untuk dirinya sendiri.


****

Ling Yi baru tiba di wilayah kerajaan Yang. Dia mendongak menatap papan nama yang terbentang di atas pintu gerbang. Di sana tertulis 'Kota Huang'.

Tempat ini penuh kenangan. Ling Yi masih ingat saat dirinya hampir saja menjadi mangsa Yin Chen. Beruntung adik si berandal itu datang dan mengacau. Siapa lagi kalau bukan Yin Xing.

Mengingat saat-saat itu, senyum di wajahnya langsung merekah.

Ada sebuah rumah makan di pinggir jalan. Di sana Ling Yi singgah dan memesan minuman. Matanya mengamati sekitar. Kota Huang selalu ramai seperti biasanya.

Namun, setelah Jinxu memerintah, Kota Huang menjadi lebih makmur. Setiap berandal diringkus tanpa ampun. Bahkan, yang menjadi pemimpin keamanan kota Huang adalah seorang wanita. Begitu disegani dan dihormati.

Langit mulai berubah keemasan. Angin dingin yang melintas membuat siapa saja menggigil, begitupun Ling Yi.

Kali ini dia melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Meski cuaca dingin, para pedagang masih tetap bersemangat menjajakan barang-barang mereka.

"Nona, lihatlah ini."

"Hei, Nona. Ini adalah sutra kualitas terbaik di kota.

"Nona..."

Ling Yi mengabaikannya. Matanya masih sibuk menyisiri setiap tempat sampai-sampai tidak sengaja menyenggol seorang laki-laki.

"Maaf, aku tidak sengaja," kata Ling Yi lalu menundukkan kepala.

"Tidak masalah," sahut pria itu.

Kini Ling Yi merasa aneh. Dia merasa tempat ini tidak asing. Terlihat mirip seperti yang ada dalam mimpinya. Urutannya juga sama. Pertama ada pedagang yang menawarinya barang, lalu bertabrakan dengan seseorang, dan setelah itu ... akankah Zhong Yu muncul?

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now