Bab 46

1.3K 188 2
                                    

Happy Readings

Enjoy..

🍁🍁🍁

Pagi hari tak seperti pagi pada biasanya. Ada rasa takut yang menyelimuti Ling Yi. Gadis itu duduk di ranjang sederhana sembari menarik napas dalam kemudian menghembuskan nya dengan kasar.

Terdengar suara ketukan sebanyak 3 kali dari balik pintu. Ling Yi membukanya perlahan. Kedatangan seorang prajurit istana membuatnya sedikit terkejut.

"Ada apa?"

"Hamba menjalankan perintah dari putra mahkota untuk membawa Tuan Chuan ke alun-alun istana."

"Alun-alun?" beo Ling Yi dengan gumaman. Dirinya tiba-tiba saja diingatkan pada ucapan Yang An kemarin.

Ah, tidak mungkin, pikir Ling Yi berusaha untuk menepis ketakutannya. Putra Mahkota pasti hanya ingin menakut-nakutinya saja.

Jadi, dia memutuskan untuk ikut ke alun-alun istana bersama prajurit itu.

Ling Yi berjalan tergopoh-gopoh menyusul langkah besar prajurit di depannya. Tapi tiba-tiba seseorang menyenggolnya sampai jatuh.

Prajurit yang melihat itu terkejut lalu tanpa suara dia menunduk sebelum meninggalkan pemuda yang menjadi tanggung jawabnya untuk dibawa ke alun-alun istana.

Ternyata pria yang menyenggol Ling Yi adalah Yin Chen. Hanya dengan melihat tatapan penjahat dari Kota Huang itu, prajurit tadi langsung mengambil jarak aman dengan meninggalkan keduanya.

"Sial!" desis Yin Chen, lantang. "Berani sekali kau menyenggolku!" geramnya.

Ling Yi tidak langsung menjawab. Dia bangkit dan menepuk-nepuk pakaiannya lalu berkata tanpa menatap lawan bicaranya. "Kau yang menyenggolku," sahutnya kesal. "Kenapa aku yang disalahkan?"

Dia mengangkat pandangan, dan matanya membola ketika menemukan sosok Yin Chen di hadapannya.

Yin Chen juga terkejut. Beruntung sekali dia bisa bertemu dengan kenalan lama. "Ohh, jadi kau si bocah tengik itu," katanya dengan satu alis diangkat tinggi.

"Benar, sahut Ling Yi dengan sikap menantang. "Kenapa? Terkejut?"

Kali ini Ling Yi mengaku bodoh. Siapa yang menyuruh mulutnya untuk bicara sok berani. Terlebih dia masih punya hutang dengan penjahat itu.

Ling Yi menundukkan kepala. Dia mengalihkan pandangannya ke arah lain dengan satu tangan yang berusaha menutupi wajah dari tatapan Yin Chen. "Setelah ini aku akan merebutmu ke dalam panci supaya kau tidak berkata sembarangan lagi," gumam Ling Yi pada dirinya sendiri. Dia memukul mulutnya berkali-kali, kesal pada dirinya sendiri.

"Baiklah," kata Yin Chen membuat Ling Yi melirik pria itu dengan gerakan leher yang seakan patah. "Dengan begitu aku bisa melanjutkan urusanku denganmu. Kau akan mati hari ini juga!" desisnya lalu mengacungkan cengkeraman tangan untuk mencekik Ling Yi.

Dengan cepat Ling Yi mundur. "Tunggu!" tegasnya.

"Tunggu apa?!"

"Apa kau sungguh ingin membunuhku?"

"Tidak perlu ditanya lagi, kau pasti akan mati!" jawab Yin Chen dengan wajah angkuh.

"Apa yang akan kaukatakan pada putra mahkota jika pelayan pribadinya tewas di tanganmu?"

Yin Chen terbelalak. "Kau pelayan putra mahkota? Chuan Pei?"

"Benar, aku Chuan Pei." Sekarang giliran Ling Yi yang memasang ekspresi angkuhnya. Dia menikmati keterkejutan pada wajah pemuda itu.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now