Bab 29

1.5K 244 9
                                    

Happy Reading...

Enjoy...

🍁🍁🍁🍁🍁🍁🍁


Tidak, tidak. Ling Yi tidak bisa melakukannya. Dia sangat takut.

"Lifei!" teriak Li Yuan untuk ke sekian kalinya.  Kini napasnya terdengar kasar. Keringat membasahi tubuhnya dengan cepat.

Mendengar nama Lifei, beberapa penjahat mendekat dan menendang kereta kuda yang Ling Yi tempati.

Gadis itu terkejut saat kereta kuda yang dia menaiki mendadak jatuh. Dia meringis saat kepalanya terbentur benda keras. Dia langsung keluar dari kereta dengan perasaan was-was.

Ada puluhan musuh di sekelilingnya, dan sialnya tatapan mereka mengarah lurus pada Ling Yi

"Bunuh gadis itu!" Seru salah satu dari penjahat itu. Nada suaranya membuat Ling Yi merinding ngeri. Dia hanya bisa berjalan mundur saat pedang beberapa penjahat teracung padanya.

"Lifei! Lawan saja mereka!" perintah Li Yuan tegas. Pria itu masih melawan dengan sisa tenaganya yang diperkirakan tidak akan bisa bertahan lama. Perhatiannya terbelah karena adiknya malah bersikap bodoh disaat seperti ini. Dia membungkuk dan menjadikan pedangnya sebagai tumpuan.

Li Yuan memegang dadanya yang terasa sesak. Paru-parunya seakan mengempis karena kehabisan oksigen.

Wanwei yang menyadari keadaan tuannya langsung berdiri di hadapan putra mahkota dan menjadikan dirinya sebagai tameng. Dia memalingkan wajah kearah Ling Yi. "Tuan Putri,  serang mereka," pintanya dengan teriakan.

Tapi Sang Putri tidak menjawab. Dia masih sibuk untuk menjauh dari penjahat-penjahat itu.

"Lifei, serang!" teriak Li Yuan. Kini suaranya berubah kesal. Apa adiknya sudah tidak waras? Disaat seperti ini dia masih sempat bermain-main, pikirnya kesal.

Ling Yi menggelengkan kepala. "Aku tidak bisa," sahutnya getir.

Sontak Li Yuan, Wanwei dan Zhong Yu tercengang menatap gadis itu.

Ling Yi tidak tahu harus berkata apa. Kalaupun dia katakan, mereka juga tidak akan percaya.

"Lifei, kau jangan bercanda. Sekarang bukan saatnya untuk bermain-main," tukas Li Yuan geram. Ingin sekali rasanya dia memukul kepala gadis itu dengan keras. "Kau lebih hebat dariku. Kenapa kau harus takut menghadapi mereka?" Kekesalan Li Yuan memuncak karena adiknya tidak kunjung menjawab.

Sementara serangan terus datang tumpang-tindih. Bahkan Zhong Yu harus mengaku kalah pada kehebatan para penjahat di hadapannya.

"Lifei!" bentak Li Yuan hingga ingin sekali Ling Yi menangis saat itu juga.

"Aku tidak bisa." Seketika tangis Ling Yi pecah, membuat beberapa musuh yang mendekatinya saling melempar tatapan bingung satu sama lain. Apa mereka salah mengenali target? Putri Lifei yang mereka kenal tidak secengeng ini. "Aku tidak bercanda padamu. Sama sekali tidak. Aku tidak bisa bela diri," terangnya dengan ketakutan yang menyeruak dari isakan tangisnya.

Mendengar itu, tawa para penjahat di dekat Ling Yi seketika pecah. Mereka menatap Ling Yi seolah yang mereka lihat adalah mangsa empuk.

Li Yuan, Wanwei dan Zhong Yu terbelalak mendengar jawaban Ling Yi. Jika diperhatikan, adiknya memang tidak sedang main-main. Ketakutan dalam diri Ling Yi semakin membuat Li Yuan yakin jika adiknya benar-benar tidak bisa bertarung.

"Lepaskan!" pekik Ling Yi. Dia terbatuk hebat saat salah satu penjahat itu mencekiknya dengan tawa keras. Wajahnya sampai memerah karena udara yang masuk tersangkut di tenggorokan.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now