Bab 40

1.5K 215 2
                                    

Happy Readings

Enjoy

🍁🍁🍁🍁

"LAPOR!" Wanwei berteriak sambil berlari tergopoh-gopoh menuju ruang kerja sang raja.

"Ada apa denganmu?" tanya raja dengan sikap tenang.

Wanwei yakin jika ketenangan raja tidak akan bertahan lama jika dia tahu kabar buruk yang dia bawa saat ini. "Yang Mulia, putri Lifei menghilang," ucapnya panik.

Jenderal muda itu sangat cemas. Kemarin malam dia melihat putri Lifei mengemasi barang dan pakaiannya, terlihat seperti hendak bepergian.

Jangan sampai apa yang dia takutkan terjadinya. Wanwei curiga dengan niat aneh dari putri itu. Dia sungguh berharap jika yang dia lihat itu tidaklah benar.

"Dia tidak hilang," kata raja mengejutkan Wanwei. "Lifei sudah meminta izin padaku untuk pergi." Ucapan sang raja begitu tenang. Namun ketenangan itu semakin membuat Wanwei gelisah.

Di tempat lain, Ling Yi yang berada di dalam kereta kuda meremas gaun sederhananya erat. Dia sudah setengah jalan untuk sampai di tujuan tapi mendadak hatinya ragu. Bagaimana tidak, tempat yang akan dia tuju adalah wilayah penuh kisah kejam yang dipimpin oleh seorang raja yang tamak dan tidak berhati. Siapa lagi kalau bukan Raja Yang Guang.

Ling Yi pergi tidak hanya untuk balas dendam dan membawa Li Yuan pulang. Tapi ada sesuatu yang lain di sana. Hanya dengan pergi ke Kerajaan Yang dia akan menemukan kebenarannya.

"Nona, hari hampir gelap dan aku tidak bisa mengantarmu lebih jauh lagi." Seorang pria paruh baya menghentikan kereta kudanya dan meminta Ling Yi untuk turun.

Ling Yi mengangguk kemudian turun dan memberikan beberapa tael perak pada pria itu.

Sekarang dia berada di wilayah perbatasan Kerajaan Jiang dengan kerajaan Yang. Di wilayah perbatasan selalu sepi. Hamparan hutan belantara dan jalan setapak yang berkelok mengisi pandangan gadis itu.

Hari hampir gelap dan Ling Yi tidak menemukan tempat penginapan di sana. Bahkan satu rumah pun tidak ada.

"Tuhan, apa kau benar-benar ingin menyuruhku tidur di jalanan?" keluhnya.

Tapi dari pada dia tersesat, Ling Yi lebih memilih bermalam di hutan. Lagipula ini bukan pertama kalinya. Dia sudah pernah mengalami masa yang lebih buruk dari pada ini.

Sialnya Ling Yi teringat wajah itu lagi. Nama Zhong Yu memenuhi kepalanya. Ingin sekali Ling Yi membenturkan batok kepalanya itu agar dia melupakan semua memori bodohnya yang mengganggu.

.....

"Ayahanda, sebenarnya ke mana adik Lifei pergi?" Muyun menuangkan teh ke cawan keramik mewah milik sang raja.

Raja tidak menjawab. Bahkan setelah dia meneguk tehnya sampai tandas.

Tak lama raja kemudian merogoh sesuatu dari balik hanfunya. Dia memberikan sebuah kertas pada Muyun. "Bakar."

Ekspresi Muyun berubah heran. "Ini... bukankah ini surat yang Lifei berikan kemarin malam?"

Raja mengangguk pelan.

"Kenapa ayahanda membakarnya?" Muyun tidak mendapat jawaban atas pertanyaannya. Raja yang tengah bersamanya saat ini tidak lagi memiliki aura ketenangan seperti dulu. Hanya ada tatapan dingin dan sikap kaku yang tidak kunjung mencair.

"Sebenarnya apa yang ingin dia lakukan?" tanya Muyun lagi.

"Dia melakukan apa yang seharusnya dia lakukan. Biarkan Lifei menyelesaikan urusannya sendiri." Raja akhirnya menjawab. Tapi itu bukan jawaban yang Muyun inginkan.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang