Bab 41

1.5K 205 2
                                    

Update tengah malam gini, semoga gak sepi ya😂😂

Happy Readings

Enjoyy

🍁🍁🍁

Jalanan yang ramai dan sempit membuat Ling Yi mendesis karena lapar juga lelah. Bekalnya sudah habis dan sekarang dia hanya bisa makan angin.

Dia menghentikan langkah mengamati sekitar yang mendadak riuh karena beberapa pria tengah membuat keributan, berteriak dan merampas uang para pedagang.

"Gawat, tempat ini tidak aman." Ling Yi dengan cepat mencari tempat untuk bersembunyi. Dia mengintip sekelompok pria berwajah sangar dari balik pintu sebuah toko.

Dengan penampilannya yang seperti ini, Ling Yi pasti akan mendapat masalah. Dia juga tidak yakin jika orang-orang di Kerajaan Yang tidak mengenalnya. Reputasinya yang menyandang gelar terkenal karena keberanian, kehebatan dan kenakalannya bisa saja sampai di negara ini.

Tapi ide gadis itu seakan tidak pernah habis. Dia berjalan menuju toko pakaian dan membeli pakaian pria di sana. Mungkin dengan penampilan barunya sekarang dia bisa lolos dari pria-pria itu.

Keributan di jalanan kian membesar setelah para bajingan itu merampas uang rakyat dengan kekerasan. Mereka memukul orang yang tidak mau memberikan uang padanya. Mereka juga merusak dagangan sayur dan makanan di tepi jalan.

"Keterlaluan!" desis Ling Yi geram. Jika mereka melakukannya di Kerajaan Tao, maka kepala mereka akan membayarnya di tiang gantungan atau berakhir menjadi hantu tanpa kepala.

Dan sekarang mereka memukuli seorang wanita tua demi mendapatkan kantung uang yang dipegang wanita tua itu.

"Hei," teriak Ling Yi hingga dia menjadi pusat perhatian di tengah jalan. "Berhenti memukulinya. Dia hanya seorang wanita tua. Dasar tidak sopan?"

Orang-orang yang menyaksikan itu berbisik sesama mereka. Semua orang di sana tentu bertanya-tanya siapa pemuda yang berani menantang penjahat di kota Huang itu.

"Dia cari mati!" ucap seorang pria diantara kerumunan.

"Kau benar," sahut pria lainnya. "Tidak ada yang berani melawan penjahat di kota kita."

"Ya, itu benar. Anak muda itu pasti akan dicincang sampai habis tidak bersisa."

Ling Yi menelan kering. Dia bisa mendengar betapa mengerikannya penjahat yang saat ini malah dia tantang dengan sok berani.

Ling Yi, kau memang benar-benar cari mati. Ling Yi menekuk keningnya. Penjahat itu yang beruntung atau memang Ling Yi yang selalu sial? Selama perjalanan ke Kerajaan Yang, dia selalu dihadapkan dengan banyak masalah.

"Dasar negara terkutuk!" umpatnya kesal.

Dari kejauhan, salah seorang dari penjahat itu menunjuk Ling Yi dengan ujung parang besarnya. "Siapa kau?!" teriaknya keras dan penuh aura mengancam di sekitarnya.

Ling Yi merinding menyaksikan parang tajam itu terus teracung ke arahnya. "A-aku hanya orang baru di sini," sahutnya mencoba untuk tidak menyinggung musuh.

Pria itu tertawa merendahkan. "Hah, atas dasar apa kau membela wanita tua itu? Apa karena kau pemuda cantik yang menawan? Kalau begitu jangan salahkan aku mencoreng wajah cantikmu itu."

Ling Yi bergidik. "Jangan, jangan!" Dia menggelengkan kepala dengan sangat cepat. "Untuk apa mencoreng wajahku? Itu hanya membuang waktu kalian. Lebih baik kalian lanjutkan saja mencari uang. silakan, silakan." Ling Yi berusaha bersikap ramah meski rasanya memang tidak mudah.

Penjahat itu menempelkan parang besarnya di bahu kiri. "Bagi kami berbuat kasar adalah hal yang menyenangkan. Melukai wajahmu tidak akan membuat kami rugi." Dia tertawa keras kemudian disusul dengan tawa para anggotanya.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now