Bab 14

2.5K 299 6
                                    

Happy reading...

Enjoy🍁

....

Istana mengadakan pesta besar-besaran untuk memperingati hari kelahiran putri kesayangan Raja Tao. Dekorasi yang megah dan menawan itu memenuhi sepanjang jalan masuk menuju ruang pesta.

Sementara Ling Yi merentangkan kedua tangan saat dua dayang membantunya memakai gaun terbaik yang Li Yuan carikan untuknya.

Perpaduan warna merah dan putih pada gaun yang Ling Yi kenakan akan menambah kesan anggunnya.

Sesekali Xiao Yu menatap kagum pada Sang Putri. Dia mengusap ujung gaun Putri Lifei untuk merapikan pakaian tuannya.

Ling Yi suka senyum yang tergambar di wajah dayangnya itu. Xiao Yu terlihat lebih cantik saat  terseyum. Jika semua ini bisa membuat orang disekitarnya senang, Ling Yi rela mengenakan gaun berat itu dan tidak akan melepasnya, sampai kematiannya tiba mungkin.

.....

Putra Mahkota mengiringi adik kesayangannya berjalan sepanjang ruang pesta menuju kursi di sisi raja. Keakraban kakak adik itu patut diacungi jempol.

Tatapan semua orang yang ada diruangan pesta tertuju pada sosok gadis yang paling mencolok di sana. Seperti melihat permata langka yang lebih indah dari pijaran bintang.

Semuanya berdiri dan mengangkat cawan arak mereka tinggi-tinggi seraya mengucapkan selamat atas berkah dewa yang masih memberikan kehidupan panjang untuk Putri Lifei. "Putri Lifei, semoga panjang umur."

Ling Yi mengangkat cawan keramik berisi arak dengan aroma menggoda. Dia membawa pandangannya pada seluruh tamu yang berada di sisi kiri dan kanan ruangan sebelum meneguk araknya engan sekali tegukan nikmat.

Tak lama berselang, para gadis penari dan pemain kecapi mulai menunjukkan keahlian masing-masing. Jemari lentik pemain kecapi memainkan melody lembut namun penuh semangat itu berhasil membuat suasana pesta semakin meriah. Tak lupa pula kembang api akan dinyalakan pada saat malam tiba.

Ling Yi berdiri di tanam istana. Dia mendongak pada langit malam yang dihiasi cahaya kembang api warna-warni.

"Kau menyukainya?" tanyanya seolah orang yang dia ajak bicara ada di atas sana. "Hari ini ulang tahunmu."

Ling Yi berharap Lifei muncul di hadapannya dan ikut menikmati kemewahan yang tiada tara itu. Dia tidak pantas untuk semua ini. Lagipula, ulang tahunnya yang kedua puluh masih sangat lama. Tidak adil rasanya jika Ling Yi harus mengambil pesta milik orang lain, iya 'kan?

"Selamat ulang tahun," katanya sembari mengangkat cawan arak di tangannya lalu menuangnya ke tanah hingga isinya tandas. Arak ini khusus dia persembahkan untuk Lifei.

"Dimana pun kau berada, kau jangan khawatir, aku pasti akan membantumu."

"Malam sudah sangat larut, Putri Lifei," ucap seorang pria di belakangnya.

Ling Yi memutar badan menghadap sosok yang memanggil namanya dengan nada ramah.

Lian? Ling Yi terbelalak, tidak percaya jika dia akan menemui pemuda aneh itu lagi. Bisa dilihat dari setelan pakaian yang pemuda itu pakai, dia adalah seorang bangsawan.

"Ternyata kau juga di undang. Kenapa aku tidak melihatmu di ruang pesta?"

"Aku baru saja tiba, jadi melewatkan pesta Anda Putri."

"Kenapa kau begitu sopan padaku? Kejadian di hutan itu... kau sudah melupakannya?" tanya Ling Yi.

Pria sembrono seperti Feng Lian tidak akan mudah untuk melupakan kejadian apa pun mengenai seorang gadis. Jadi pemikiran Ling Yi sudah pasti salah. Pria itu hanya ingin menjaga harga diri keluarganya dan tidak ingin mencari masalah di tempat ini. Jika tidak, raja akan mengikat dan menggantungnya di atas pohon tertinggi di Kerajaan Feng nanti.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now