Bab 54

1.3K 181 4
                                    

Happy Readings

Enjoy....



Haikuan bergegas menemui raja di ruang pertemuan. Dia penasaran hal mendesak apa yang ingin raja bicarakan dengannya sampai harus mengganggu waktu santainya.

Ruang pertemuan sudah dipenuhi oleh beberapa menteri dan pejabat lainnya. Mereka membungkuk hormat saat pangeran ketujuh memasuki ruangan dan berjalan menuju ke arah raja.

Namun Haikuan tidak menyangka jika dia akan mendapat perlakuan kasar dari sang raja. Raja Yang Guang menampar putranya di hadapan para pejabat.

"Kau masih berani mengulangi kesalahanmu dan membuat masalah di istana lagi?!" bentak raja dengan jari telunjuk yang teracung di depan mata Haikuan.

Pangeran ketujuh itu menghembuskan napas kasar. Jadi untuk ini dia dipanggil ke ruang pertemuan? Untuk mempermalukan harga dirinya dan kembali dianggap sebagai pangeran pembuat masalah?!

Haikuan mengusap pipinya yang memerah karena perbuatan ayahandanya.

Yang An pasti mengadukan penyerangan waktu itu pada ayahanda. Dasar pengecut!

Sementara Raja Yang Guang terus mengoceh dan membentak putranya yang tidak berguna itu. "Apa hukumanmu selama lima tahun masih tidak cukup?! Kau mau tinggal di utara sampai mati dan membeku di sana?!"

Haikuan menatap ayahandanya dengan ekspresi jengah. Jika diingat-ingat betapa dingin tempat pengasingannya, ingin sekali dia membawa ayahandanya untuk merasakan sakitnya bertahan di hidup di tempat terdingin.

"Untung saja aku dengan cepat mengetahui kebusukanmu. Jika Yang Zheng tidak mengatakannya padaku, maka aku pasti sudah kehilangan calon penerusku," ungkap raja membuat pria itu terbelalak.

Jadi ini ulah si anak terbuang itu, batin Haikuan. Dia melirik sosok Zhong Yu yang berdiri di barusan para pejabat. Pangeran tertua kerajaan Yang itu tersenyum miring ketika tatapan mereka bertemu.

Haikuan lalu membawa pandangannya pada raja dan bertanya, "Apa Ayahanda mempercayai mulut anak buangan itu?!" tanyanya kesal.

Seluruh pejabat dan menteri di ruangan itu juga berpikiran sama dengan pangeran ketujuh. Apa kepala raja mereka terbentur hingga lupa jika pangeran Yang Zheng adalah anak yang pernah raja buang?

"Dia putraku, kenapa aku tidak boleh percaya padanya?" balas raja dengan pertanyaan. "Selama ini dia telah membuktikan kesetiaannya padaku, dia patuh padaku. Tidak sepertimu!" tegas raja membuat telinga Haikuan seketika memanas, tapi dengan sekuat tenaga dia menahan kepalan tangannya agar tidak tergelincir dan menciptakan bekas di wajah raja.

Raja mendesah berat. "Yang An adalah kakakmu sekaligus penerus Kerajaan Yang. Jika dia tiada, siapa yang akan meneruskan takhtaku?" lirihnya penuh beban.

Tapi Haikuan sama sekali tidak peduli. Dengan santai dia mengatakan, "Ayahanda punya banyak putra. Jika putra mahkota tiada, masih ada putra yang lain, 'kan?"

Mendengar itu raja mendengus. "Huh! Melihat wajahmu saja takhtaku bisa meleleh. Apalagi sampai kau benar-benar mendudukinya. Apa kau sudah memenuhi syarat untuk bisa menjadi raja, Nak?" ejeknya membuat Haikuan menggeram.

Dia tidak akan diam saja dihina seperti ini. Sudah cukup Haikuan diabaikan oleh ayahandanya seperti ini. Dia pasti akan menuntut balas atas penghinaan yang raja berikan.

Akan kupastikan pria itu tenggelam dalam lautan es di utara, janji Haikuan dalam hati.

.

.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang