Bab 44

1.4K 182 15
                                    

Happy Readings

Enjoy

Ling Yi berjalan terburu-buru. Dia memangku gulungan perkamen yang harus dibawa ke perpustakaan kerajaan. Ternyata menjadi petugas di perpustakaan sangat merepotkan, pikirnya.

Salahkan Rong, pemuda itu menaruh Ling Yi untuk bekerja di bidang penyimpanan dokumen negara. Tapi setidaknya posisi Ling Yi di Kerajaan Yang tidak terlalu rendah, cukup untuk membuat para prajurit dan dayang menyapanya dengan sopan.

"A-Pei!" panggil pria paruh baya yang tengah berdiri di depan pintu perpustakaan.

"Tuan Xu, aku datang." Ling Yi yang merasa dipanggil langsung bergegas menghampiri Tuan Xu lalu menyerahkan semua perkamen yang dia bawa pada pria tua itu.

Sekarang Ling Yi harus terbiasa dengan nama barunya. Semua orang mengenalnya dengan sebutan A-Pei, yang bermarga Chuan, Chuan Pei.

Entah siapa yang memberinya sebutan seperti itu. Ling Yi bahkan tidak tahu jika semua pelayan dan dayang di sana sudah mengenalnya dengan nama baru itu.

Ulah siapa ini, batinnya geram.

"Hei, A-Pei!" panggil Tuan Xu. Pak tua itu menepuk pundak Ling Yi sampai dia terperanjat kaget.

"Aku memintamu masuk. Kenapa kau diam?"

"Ah, maafkan aku, Tuan Xu," kata Ling Yi merasa bersalah. "Tadi aku melamun," jawabnya jujur.

Tuan Xu menggelengkan kepala sebelum bicara dengan sebuah nasihat. "Aiya, anak muda sepertimu ini tidak baik menghabiskan waktu dengan melamun," katanya yang mendapat anggukan paham dari Ling Yi.

......

Seorang pria berpakaian anggun melangkah masuk ke dalam perpustakaan. Sulaman emas di bagian dada, sabuk pinggang, bahu dan lengannya menandakan status yang teramat tinggi. Dia Putra Mahkota Kerajaan Yang, Yang An.

"Tuan Xu, dimana dokumen yang kuminta?" tanya putra mahkota terdengar dingin dan berkesan angkuh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Tuan Xu, dimana dokumen yang kuminta?" tanya putra mahkota terdengar dingin dan berkesan angkuh.

Tuan Xu membungkuk hormat sebelum menjawab. "Putra mahkota, dokumen yang Anda minta sudah hamba siapkan," ucapnya bergetar karena guncangan usia.

"A-Pei!" panggil Tuan Xu. "Bawakan dokumen di atas meja itu kemari." Dia menunjuk meja seberang berada di sudut ruangan.

Dengan hati-hati Ling Yi melangkah dan memberikan barang yang Tuan Xu minta. "Tuan Xu, ini dia."

Ling Yi sempat melirik sosok putra mahkota lewat ujung matanya. Tatapan dan sikapnya berbeda dengan saudaranya, Zhong Yu, pikir Ling Yi.

"Kau baru bekerja di sini?" Pertanyaan putra mahkota mengejutkan Ling Yi yang sedang menyusun perkamen di rak itu.

Ling Yi mengangguk sopan. "Benar, Putra Mahkota."

"Siapa namamu, Nona?" tanya Yang An dingin.

Ling Yi sampai merinding mendengar nada ucapannya yang menusuk. Dia ingin bertanya atau ingin menginterogasiku?

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now