Bab 36

1.5K 227 1
                                    

Happy Readings

Enjoy

🍁🍁🍁🍁

Li Yuan berteriak murka. Dia  menerjang perut Raja Yang Guang tepat di bagian perutnya yang terluka. Membuat raja itu meringis dan berlutut di atas tanah dengan pedang sebagai penopang untuk bertahan.

Raja serakah itu harus mati! Tekad Li Yuan begitu besar. Dia ingin membalaskan dendam atas kematian pangeran keempat Kerajaan Tao, Tao Song.

Ancaman baru mendekati Raja Yang Guang. Sekilas dia melihat sosok gadis dengan tatapan menantang berjalan ke arahnya.

Sementara langit di atas mereka terus menggelegar. Petir menyambar, saling bersahutan dibalik gumpalan awan hitam. Hujan masih setia menemani mereka.

Ling Yi mengetatkan rahang. Matanya telah menemukan orang yang bertanggung jawab untuk semua kekacauan ini. Dengan membunuh raja dari Kerajaan Yang, pikirnya ini akan berakhir.

Dia berteriak, membangkitkan amarahnya dan membiarkan emosi mengambil alih dirinya. Ling Yi berlari, mengacungkan pedang pada Raja Yang Guang.

"Kau harus mati!" Teriakan Ling Yi menggema. Kebencian terlihat jelas di kedua manik matanya. Ingin sekali dia memenggal kepala raja serakah itu.

Gadis itu hampir saja berhasil mendekati Raja Yang Guang, namun dia tidak menyangka akan dihadapkan dengan lawan yang sengit. Ling Yi sungguh sial karena Panglima Rong menghadang jalannya.

Rong mengacungkan ujung mata pedangnya ke hadapan Ling Yi. Pedangnya bergerak cepat membelah angin dan hujan. Sementara Ling Yi yang tidak bisa menangkis setiap serangan dari Panglima Rong akhirnya terjatuh di tanah berlumpur yang berpadu dengan aroma anyir darah.

Ling Yi menoleh lengan kirinya. Bajunya sobek oleh sayatan pedang.

"Rong!" Seseorang berteriak di belakang Panglima Rong.

Lantas Ling Yi ikut menoleh asal suara. Dia yang hendak bangkit dibuat terbelalak oleh sosok pria yang sangat tidak asing dimatanya.

Dia tidak salah lihat, 'kan? Itu pasti dia, pikir Ling Yi. "Zhong Yu?" ucapnya pelan tanpa menggerakkan bibir.

Dan Ling Yi semakin terbelalak saat telinganya mendapati Panglima Rong memberi hormat pada Zhong Yu dengan sebutan, pangeran?

Apa yang seharusnya terjadi akhirnya terjadi. Di pertempuran yang sengit ini, Zhong Yu kembali bertemu dengan Ling Yi. Tatapan mereka saling berserobok. Keduanya membisu, seakan sibuk dengan pikiran masing-masing.

Kali ini gadis itu berdiri. Dia ingin memuaskan rasa penasarannya. Benarkah pria yang bersama musuhnya saat ini adalah Zhong Yu? Zhi Zu nya?

"Zhi Zu! Kau Zhi Zu, 'kan?" panggil Ling Yi dengan teriakan keras yang berusaha untuk mengalahkan suara teriakan, dentingan pedang, dan deru hujan yang juga ikut bersorak dalam perang itu.

Rong menatap tuannya bersemangat, kiranya Pangeran Yang Zheng akan membantu untuk mengalahkan Putri Lifei yang terkenal itu. Tapi sang pangeran malah memerintahkannya untuk pergi dari sana.

"Pergilah! Lindungi ayahandaku!" perintahnya tegas.

Dan Rong tidak bisa menolak. Dia langsung pergi menghampiri sang raja yang saat ini tengah dikepung oleh prajurit Kerajaan Tao.

.

.

.

.

"Cepat! Cepat!" teriak Feng Lian di atas kuda tunggangannya yang tengah melaju menembus hutan lebat dan jalan berlumpur karena hujan.

Tiga ratus pasukan berkuda berada dibaris terdepan, sementara tujuh ratus pasukan yang berjalan kaki terus berlari secara teratur menyusul dari belakang. Mereka sengaja memecah pasukan untuk mempersingkat waktu. Pasukan yang menggunakan kuda akan lebih cepat sampai tujuan.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now