Bab 85

1K 149 8
                                    

Happy Reading

🍁🍁🍁🍁🍁

"Jadi, dinding penghalangku dan Ling Yi masih hidup," gumam Feng Lian, matanya menyoroti sebuah desa di hutan dingin. Kedua tangannya pun terkepal erat saat mendapati sosok Zhong Yu tengah mengangkut kotak obat-obatan keluar masuk dari rumah tabib Ru.

Jenderal Han menatap sang raja di depannya. Tubuh rajanya itu menegang. Setiap kali kesal, Feng Lian akan menegangkan tubuh dan mengepalkan kedua tangan. Tidak seperti dulu yang hanya tahu mengeluh dan mengadu pada kakaknya, Feng Xun.

"Anda sudah menyukai Putri sejak lama. Kesempatan tidak datang dua kali. Saat ini, keberadaan Zhong Yu masih tidak diketahui orang banyak, mati sekali lagi juga tidak akan menyebabkan masalah," kata Jenderal Han terdengar memberi sebuah usulan.

Feng Lian berbalik menatap jenderalnya. Dia mengangguk singkat lalu membawa pandangan ke arah langit yang penuh dedaunan rindang. "Aku pasti akan menepati janjiku, Kak. Kau benar, orang yang kusuka tidak boleh dibagi dengan orang lain. Aku janji, akan kupastikan Ling Yi hanya akan menikah denganku."

Di belakang mereka, seseorang dengan jubah putih mengintai dibalik batang pohon.

Setelah kembali dari hutan dingin, Feng Lian tidak langsung pulang ke kerajaan nya. Kereta kuda raja Feng itu berjalan menuju ke kerajaan Tao.

Kasim mengumumkan kedatangan tamu terhormat mereka. Seketika raja Li Yuan muncul dan memberi sambutan hangat.

"Raja Feng, senang kau datang," ucap Li Yuan sembari memasang senyum ramah.

Feng Lian membalas dengan senyum yang sama. "Sekarang hubungan kita tidak hanya sekadar sekutu. Kuharap Raja Tao tidak keberatan jika aku mampir untuk berkunjung."

"Tentu saja tidak," sahut Li Yuan.

Mata Feng Lian menyisiri sekitar istana. Kali ini gadis yang dia cari-cari tidak terlihat sama sekali. "Apa Ling Yi ... "

"Dia tidak di sini. Sekarang Ling Yi ada di kediamannya." Kalimat itu diucapkan dengan nada rendah seakan telah terjadi masalah. Dan Feng Lian menyadari hal itu.

Feng Lian memiringkan kepala ke satu sisi. Dengan raut bingung dia bertanya. "Apa terjadi sesuatu? Apa itu juga ada hubungannya denganku?"

Li Yuan tidak langsung menjawab. Dia meminta Feng Lian untuk bersantai dan minum teh di sebuah gazebo.

"Aku dan Ling Yi terlibat pertengkaran sedikit." Li Yuan membuka pembicaraan sebelum meneguk teh dalam cawan keramik berwarna putih susu di tangannya.

"Mengenai pertunangan kami?" tebak Feng Lian. Dia yakin tebakannya tidak salah.

Li Yuan mendesah berat kemudian menganggukkan kepalanya. "Adikku keras kepala. Tapi ini salahku juga. Aku menyetujui pertunangan kalian tanpa memberitahunya terlebih dulu."

"Yang Anda lakukan adalah demi kebaikan Putri Ling Yi sendiri. Jangan sampai dia terjebak dalam masa lalu terlalu jauh."

"Kau benar," kata Li Yuan. "Itulah yang kumaksudkan. Tapi Ling Yi tidak memahami niat baikku sama sekali. Bahkan dia terus saja berkata Zhong Yu masih hidup. Aku takut dia jadi gila!" keluh Li Yuan.

Mendengar nama Zhong Yu, tatapan Feng Lian berubah sendu. Seketika seleranya hilang hingga cawan yang tadinya sudah ditangan kembali diletakkan di atas meja.

"Apa Anda percaya ucapan Putri Ling Yi?" tanya Feng Lian, wajahnya mengeras menahan rasa sakit di dadanya. Perih dan sesak sampai napasnya pun sulit untuk dikeluarkan.

"Jika Zhong Yu masih hidup tentu adikku tidak akan menjadi seperti sekarang ini."

Kali ini embusan napas panjang penuh kelegaan meluncur dari mulut Feng Lian. Ya, dia lega. Lega karena Li Yuan tidak mengetahui kenyataan bahwa Zhong Yu tidak mati.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Место, где живут истории. Откройте их для себя