Bab 61

1.2K 152 3
                                    

Update lagi huhu❤️❤️

Happy Readings

Enjoyy.....

🍀🍀🍀🍀

"Selamat atas keberhasilan anda, Pangeran," puji Yin Chen lalu bersulang untuk teman baiknya itu.

Dia dan Haikuan sedang merayakan pesta kecil-kecilan mereka. Dua guci arak menemani pesta kecil yang berlangsung di dalam ruangan pangeran ketujuh.

Haikuan memasang senyum cerah.

"Pangeran," panggil Yin Chen, "Ah, tidak!" ralatnya membuat Haikuan menarik senyumnya kembali. "Bukan pangeran, tapi yang mulia raja Haikuan."

Haikuan tertawa renyah mendengarnya. "Kau sama sekali tidak berubah, ya. Kau selalu saja pandai mencari kesempatan untuk menggodaku."

Suasana hatinya sedang sangat baik saat ini. Pria itu akan terus tertawa meski petir menyambarnya dari langit.

Keberhasilannya dalam perang kali ini adalah sebuah berkah. Haikuan ingin menunjukkan kalau dia lah yang pantas untuk menjadi raja di kerajaan Yang.

"Jadi, Yang Mulia? Apakah kau sudah membuat rencana selanjutnya?"

Kebetulan Yin Xing lewat di depan kediaman pangeran ketujuh. Gadis itu berkacak pinggang saat melihat kakaknya sedang bersenang-senang di ruangan pribadi milik Haikuan.

"Di sini kau rupanya. Lihat saja, aku akan mengadu pada ayah nanti," ancamnya tak main-main.

Tadinya Yin Xing ingin langsung mengangkat dagu dan membusungkan dada di hadapan kakaknya, tapi setelah dia melihat kakaknya tidak sendirian, buru-buru Yin Xing berbalik dan berdiri di balik pintu masuk.

Secara tidak sengaja, gadis itu menguping pembicaraan mereka.

....

"Oh ya, mengenai adik perempuanmu, aku sering melihatnya datang ke istana. Hubungan kalian cukup baik."

Perkataan Haikuan tertangkap oleh indra pendengar Yin Xing. "Apa mereka sedang membicarakanku?" Yin Xing semakin tertarik untuk mendengar percakapan kedua pria dalam ruangan.

"Dia Yin Xing," cetus Yin Chen terdengar tidak bersahabat.

Hubungan mereka memang baik, tapi dia merasa tidak beruntung karena adik perempuannya itu teramat sangat menyebalkan.

"Yin Xing?" beo Haikuan. Dia mencoba mengingat-ingat nama yang terasa tidak asing di telinganya. "Ohh, dia bocah yang menjewer telingamu waktu kecil itu, 'kan?" Haikuan setengah tertawa. "Kau kakaknya atau dia kakakmu?" Dan seketika tawa pangeran ketujuh pecah. "Hahahhh."

Jangan lupakan Yin Xing yang masih menguping di luar. Gadis itu tertawa terpingkal-pingkal mendengarnya. Siapa sangka pangeran ketujuh masih mengingat hal semacam itu.

Yin Xing berumur 6 tahun ketika mempergoki kakaknya mencuri buah jeruk dalam istana, saat itu pangeran Haikuan ada di sana.

"Adikmu itu sangat menyenangkan," tambah Haikuan yang hanya mendapatkan anggukan malas dari Yin Chen. "Kau tahu aku tidak terlalu tertarik dengan gadis-gadis. Saat aku menjadi raja nanti, maka aku pasti akan memilih adikmu untuk menjadi permaisuri. Keluarga Yin tidak akan kekurangan apapun."

Yin Xing terbelalak. Katanya tidak tertarik dengan gadis, seharusnya pria itu melajang seumur hidup dan menjadi biara di kuil saja.

"Jangan terlalu berkhayal! Semuanya masih belum terjadi. Rencananya saja masih tidak jelas," gerutu Yin Chen.

"Siapa bilang rencananya tidak jelas? Aku sudah menyiapkan rencananya. Kita bisa menggunakan putra mahkota kerajaan Feng itu," sahut Haikuan percaya diri.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now