Bab 42

1.5K 202 10
                                    

Happy Readings

Enjoy🍁🍁🍁

Jinxu menatap pemandangan asing di balik jendela kamarnya. Di sana dia diberi tempat tinggal yang enak dan kebutuhan yang tercukupi. Namun itu tidak membuatnya lega.

Setelah mendengar kabar putra mahkota Kerajaan Tao disiksa habis-habisan oleh Raja Yang Guang, bagaimana dia bisa tenang? Dia juga tidak tahu keadaan keluarganya di Kerajaan Tao.

"Ayahanda, Kak Lifei, aku merindukan kalian," lirih Jinxu.

Seseorang mengetuk pintu kamar Jinxu. Dia masuk dengan membawa baki berisi makanan setelah sang pangeran mengizinkannya masuk. "Pangeran, ini makanan Anda," ucapnya lembut.

Jinxu mengerutkan dahi

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Jinxu mengerutkan dahi. Suara itu terdengar tidak asing di telinganya. Dia berbalik dan menatap ke arah pemilik suara yang ternyata adalah dayang kepercayaan Lifei. "Xiao Yu?" ucapnya terkejut.

Segera Jinxu menghampirinya dan melontarkan begitu banyak pertanyaan yang wajib Xiao Yu jawab. "Bagaimana kau bisa ada disini? Dimana Kak Lifei? Sebenarnya apa yang terjadi?"

Namun sepertinya Xiao Yu tidak bisa menjawab satu pertanyaan pun dari Jinxu. "Aku bukan Xiao Yu. Aku Bai Xin Yu," ralat Xiao Yu dengan nada rendah, karena dia tahu memang tidak mudah untuk menerima kenyataan yang ada.

"Tidak! Kau berbohong! Kau Xiao Yu, 'kan?"

"Ya, dulu. Nama asliku Bai Xin Yu. Margaku Bai, sama dengan ibumu." Xiao Yu mencoba memberikan jawaban yang terbaik. Dan disitu lah masalahnya.

Jinxu tidak mungkin langsung percaya. Terlebih setelah apa yang terjadi. Terlalu banyak manusia hina yang dia temui. Dan itu memicu sikap waspadanya. "Siapa kau sebenarnya?! Jawab aku!" Jinxu menarik kerah hanfu yang dikenakan Xiao Yu.

Tapi Xiao Yu tidak melakukan pergerakan apapun. Dia diam dan menundukkan kepala.

"Jinxu!" bentak Selir Shu yang baru saja tiba di kamar putranya. "Berani sekali kau bertingkah tidak sopan pada bibimu!"

Ucapan Selir Shu terdengar tegas hingga Jinxu yang mendengarnya tidak bisa berkata apapun lagi.

Wanita di hadapannya adalah bibinya sendiri? Bagaimana mungkin, pikirnya.

"Mustahil!" tegas Jinxu. Dia mendorong tubuh Xiao Yu menjauh lalu melangkah mundur dengan bersikukuh untuk tidak percaya pada kebohongan itu. "Dia tidak mungkin bibiku! Tidak!"

"Jangan naif, Nak. Kenyataan tetaplah kenyataan. Untuk apa kau berteriak? Takdir tidak akan berubah walau kau berteriak sekeras apapun." Selir Shu menepuk pundak Jinxu. "Hanya saja, kau terlalu muda untuk mengerti."

"Tapi dia... dia adalah dayang kepercayaan Kak Lifei." Jinxu menunjuk Xiao Yu dengan jari telunjuknya, matanya menatap lekat sang ibunda.

"Lalu apa masalahnya jika dia adalah dayang kepercayaan Lifei? Kenyataannya di adalah putri dari mendiang Jenderal Bai yang terkenal. Dia adik tiriku, dia bibimu!" tegas Selir Shu sampai membuat kedua mata Jinxu membola.

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now