Bab 72

1K 156 2
                                    

Happy Reading❤️

🍁🍁🍁🍁🍁🍁



Kabut pekat di mana-mana. Ling Yi sama sekali tidak dapat melihat apa pun. Bahkan tubuhnya sendiri pun tidak bisa dipandang. hanfu putih yang dia kenakan menyatu dengan kabut.

Tak lama suara tawa keras dan melengking seorang perempuan menggema. Kabut itu menepi dan Ling Yi seakan dihadapkan pada sebuah cermin. Dalam cermin itu, dirinya mengenakan pakaian hanfu semerah darah.

"Putri Lifei?" Ling Yi membelalakkan mata. Yang dia lihat bukan cermin, melainkan sosok Lifei yang sebenarnya.

Satu alis Lifei diangkat dengan dengusan angkuh. "Hebat juga kau masih ingat denganku. Kukira kau sudah lupa diri dan menanggap dirimu lah yang putri."

Mendengar itu, Ling Yi tersenyum kikuk. "Mana mungkin aku bisa dibandingkan dengan putri luar biasa sepertimu." Ucapannya terdengar mencibir, tapi Lifei mengabaikannya. "Oh ya, kenapa sekarang kau bisa bicara? Dan entah mengapa aku tidak bisa lagi mendekati tubuhmu. Apa yang sebenarnya terjadi?" tanya Ling Yi.

Lifei mendekat lalu menepuk pundak gadis berhanfu putih itu dengan kencang sampai gadis itu mengaduh karenanya.

"Bodoh!" ejek Lifei. "Semua ini terjadi karena kau berhasil menyelesaikan permintaanku, mantra pemanggil jiwa sudah tidak terikat lagi denganmu. Sekarang kau bebas dari tubuhku dan aku bebas dari kebisuanku. Itu saja kau tidak bisa menebaknya, huh."

Nada bicara Lifei terasa seperti taburan bubuk cabai di telinga Ling Yi. Ucapan putri nakal itu memang pedas sekali. Ling Yi mendengus dan bergumam sembari mengerucutkan bibirnya kesal. "Dia pikir aku bodoh? Bagaimana bisa dia lupa diri? Siapa yang bodoh dan pintar sudah jelas. Kalau aku bodoh, mana mungkin aku bisa hidup sampai sekarang? Si putri nakal yang jago bela diri saja bisa tewas karena otaknya tidak berisi. Jadi, jelas siapa yang bodoh? Itu kau, bukan aku!" ocehnya kesal dengan suara seperti semut.

Namun, suara cambuk yang dihempaskan ke udara membuat Ling Yi sadar kalau ucapannya telah didengar.

"Apa katamu?!" tanya Lifei melotot tajam. Jemari tangannya menggenggam erat cambuk itu. "Berani sekali kau mengataiku! Sepertinya orang bodoh sepertimu ingin merasakan cambukku, ya?"

Ling Yi bergidik melihat cambuk yang dihempaskan itu. Suaranya mampu membuat bulu kuduknya berdiri tegak.

"Kau sungguh galak, Putri Lifei. Bukannya berterima kasih, kau malah mau menyiksa penyelamatmu ini," protes Ling Yi.

"Berterima kasih untuk waktu yang telah lama kutunggu? Tidak!" sahut Lifei tegas. "Permintaanku sangat mudah dan kau menghabiskan waktu hampir satu tahun lamanya. Dasar payah! Entah mengapa mantra itu memilihmu dan bukannya orang lain saja."

Sikap kekesalan Lifei juga menular pada Ling Yi. Kekesalan gadis berhanfu putih itu karena Putri Lifei yang begitu tidak tahu diri. Namun, karena Lifei memiliki cambuk ditangannya, Ling Yi tentu tidak berani mengangkat dagu dan membusungkan dada.

"Tapi, bagaimanapun aku tetap berhasil, 'kan?" kata Ling Yi memuji dirinya sendiri.

"Iya juga. Selamat kau bebas sekarang," kata Lifei lalu tersenyum gembira. Ekspresinya cepat sekali berubah seperti topeng wajah.

Di belakang Ling Yi, muncul cahaya putih terang bagaikan pintu. Gadis itu berbalik menghadap cahaya. Seketika tubuh Ling Yi menegang. Sekarang dia merasa takut.

Lifei menggenggam tangan Ling Yi dan berbisik pelan. "Jangan takut. Ini adalah jalan pulang ke duniamu."

Suara itu membuat Ling Yi menoleh gadis yang memiliki ukiran wajah seperti dirinya. "Apa yang akan terjadi jika aku pulang?" Pertanyaan itu begitu menekan pikiran Ling Yi. Dia bingung dan tidak tahu apa alasan dirinya merasa gelisah. Karena Zhong Yu?

The Transmigration of Zhou Ling Yi [END]Where stories live. Discover now